Oleh: Dr. Aty
Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd
Ketua Umum PGM
Ind Wil. Jambi
Pengawas MA Kab.
Muaro Jambi
Ketua III Forkom
Ormas Jambi
Madrasah
dengan kemampuan administrasi yang rendah sering ditemui, terutama pada
madrasah swasta di lingkungan pesantren. Pengawas memiliki peran strategis
dalam mengatasi kondisi ini. Untuk mencapai hasil yang optimal, pengawas perlu
menunjukkan sikap profesional yang tepat sekaligus melakukan aksi
nyata yang terukur dan berkelanjutan.
A.
SIKAP PENGAWAS YANG TEPAT
1.
Sikap Empatik dan Tidak-Menghakimi
Pengawas
harus memahami bahwa rendahnya administrasi bukan semata karena ketidakmampuan,
tetapi karena:
a.
kurangnya pelatihan,
- beban kerja ganda,
- budaya kerja
pesantren,
- keterbatasan
sarana.
Sikap
empatik membuat madrasah merasa aman dan mau terbuka.
2.
Sikap Kolaboratif (Bukan Otoritatif)
Pengawas
tidak boleh hadir sebagai "pemeriksa kesalahan", tetapi sebagai mitra
pendamping.
a.
Mengajak berdiskusi,
bukan memerintah.
- Menawarkan solusi,
bukan menyalahkan.
3.
Sikap Konsisten dan Disiplin
Administrasi
tidak akan membaik tanpa kehadiran pengawas yang:
a.
rutin hadir,
- memberikan umpan
balik berkelanjutan,
- menagih tindak
lanjut dengan sopan dan terukur.
4.
Sikap Teladan Profesional
Pengawas
harus menunjukkan keteladanan:
a.
tertib administratif,
- disiplin laporan,
- rapi dalam
dokumen.
Madrasah
akan mengikuti keteladanan lebih kuat daripada sekadar arahan.
5.
Sikap Menghargai Budaya Pesantren
Banyak
madrasah berada dalam lingkungan pesantren yang menjunjung:
a.
khidmah,
- adab,
- hierarki,
- kepatuhan kepada
kiai.
Pengawas
harus menghormati budaya tersebut sekaligus mengajak perubahan.
6.
Sikap Solutif
Pengawas
harus datang dengan semangat "membantu menyelesaikan masalah", bukan
hanya mengobservasi.
B.
AKSI PENGAWAS DALAM PENINGKATAN ADMINISTRASI MADRASAH
Berikut
langkah tindakan yang terukur, sistematis, dan dapat dilakukan dalam siklus
supervisi.
1.
Melakukan Pemetaan (Needs Assessment)
Pengawas
terlebih dahulu wajib memetakan kondisi administrasi madrasah:
a.
dokumen kurikulum
(CP–ATP–Modul Ajar),
- administrasi
kelembagaan (RKS, RKAM, SOP),
- arsip kepegawaian,
- manajemen data
(EMIS, Simpatika, dll).
Pengawas
membuat peta masalah untuk mengetahui level kelemahan: dasar, menengah,
atau berat.
2.
Menyusun Prioritas Pembinaan
Tidak
semua kekurangan diperbaiki sekaligus. Pengawas menetapkan prioritas:
a.
mana yang harus selesai
segera (darurat),
- mana yang
bertahap,
- mana yang jangka
panjang.
Contoh
prioritas awal:
a.
perbaikan dokumen RDM,
- penataan arsip
guru,
- perbaikan dokumen
kurikulum inti.
3.
Melaksanakan Supervisi Akademik dan Manajerial Bertahap
Pengawas
melakukan supervisi secara bertahap dan fokus:
a.
tahap 1: penertiban
dokumen wajib,
- tahap 2: pelatihan
dan pendampingan teknis admin dan kurikulum,
- tahap 3: pembinaan
kepala madrasah dan operator,
- tahap 4:
monitoring tindak lanjut.
Pendampingan
dilakukan berulang, tidak hanya sekali.
4.
Memberikan Pelatihan dan Bimbingan Teknis (Bimtek)
Pengawas
perlu mengadakan:
a.
pelatihan penyusunan
RKS/RKAM,
- pelatihan
pengelolaan EMIS dan Simpatika,
- pelatihan
administrasi pembelajaran,
- workshop
penyusunan SOP.
Pelatihan
dapat dilakukan perkelompok, misalnya lintas madrasah.
5.
Mengembangkan Contoh (Template) Administrasi
Sebagian
madrasah lemah karena tidak memiliki contoh.
Pengawas dapat menyediakan template:
a.
buku kerja guru,
- format SOP,
- format RDM,
- format laporan
kurikulum,
- format program
tahunan dan semester.
Template
mempermudah percepatan perbaikan administrasi.
6.
Mendampingi Kepala Madrasah Secara Intensif
Pengawas
memusatkan pembinaan pada kepala madrasah sebagai penanggung jawab utama
administrasi.
Aksi
pembinaan kepala:
a.
coaching
untuk leadership,
- pembagian tugas
administrasi,
- manajemen waktu,
- monitoring guru
dan operator.
Kepala
madrasah yang kuat = administrasi yang tertata.
7.
Memberikan Supervisi Berbasis Coaching
Metode
coaching membuat guru dan operator:
a.
merasa dihargai,
- termotivasi,
- mampu menemukan
solusi sendiri.
Coaching
lebih efektif daripada sekadar memerintah.
8.
Membentuk Tim Perbaikan Administrasi di Madrasah
Pengawas
membantu madrasah menyusun Tim Admin dan Kurikulum.
Anggotanya:
a.
kepala madrasah,
- wakil kurikulum,
- operator,
- guru inti.
Tim
ini bertugas:
a.
merapikan dokumen,
- mengisi
kekurangan,
- mengawal tindak
lanjut supervisi.
9.
Melakukan Monitoring Berkala
Pengawas
harus memonitor:
a.
progres perbaikan,
- dokumen yang sudah
diperbaiki,
- dokumen yang masih
lemah.
Monitoring
minimal 3 kali dalam satu siklus semester.
10.
Menyusun Rekomendasi Resmi
Setelah
supervisi selesai, pengawas membuat:
a.
rekomendasi perbaikan
tertulis,
- timeline tindak
lanjut,
- indikator
keberhasilan,
- pendampingan
lanjutan.
Rekomendasi
menjadi dasar perubahan madrasah.
C.
Prinsip Penting yang Harus Dipegang Pengawas
- Tidak menyalahkan,
tetapi membina.
- Fokus pada solusi,
bukan kekurangan.
- Membangun motivasi
internal guru dan kepala madrasah.
- Bersikap konsisten
dan berkelanjutan.
- Mengutamakan
komunikasi yang santun dan humanis.
- Menerapkan
pendekatan coaching, bukan kontrol semata.
- Menyertakan
madrasah sebagai mitra sejajar dalam perubahan.
D.
Kesimpulan
Madrasah
dengan kompetensi administrasi rendah membutuhkan pengawas yang berjiwa
pendamping, bukan pengawas yang sekadar mencari kekurangan. Melalui sikap
empatik, kolaboratif, dan solutif, serta aksi nyata berupa pemetaan, pembinaan
sistematis, pelatihan, pendampingan kepala madrasah, dan monitoring rutin,
kualitas administrasi madrasah dapat meningkat secara signifikan.
Pengawas
yang hadir dengan niat memperbaiki, bukan menghakimi, akan mampu menggerakkan
madrasah menuju tertib administrasi, kuat manajemen, dan unggul mutu.
|
|
Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd.
adalah seorang pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di
madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan
bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif membimbing guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan aktivis
organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi,
yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty
telah menghasilkan berbagai karya di bidang pendidikan dan manajemen
pendidikan, yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di
Indonesia. |


إرسال تعليق