Oleh Nurul Jubaedah,
S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
Guru SKI MTsN 2 Garut
Duta Literasi Kabupaten
Garut
Kabid Humas AGERLIP PGM
Indonesia
(Naskah ke 182)
Tahukah kamu, di Turki terdapat sebuah
perpustakaan unik yang koleksinya berasal dari buku-buku bekas yang awalnya
terbuang? Kisah ini datang dari distrik Cankaya, Ankara, yang berhasil mengubah
sesuatu yang dianggap sampah menjadi sumber ilmu berharga.
Awalnya, buku-buku tersebut ditemukan oleh para
petugas kebersihan saat bekerja. Banyak di antara buku itu yang kondisinya
masih layak baca, meskipun sudah tidak diinginkan oleh pemiliknya. Alih-alih
membiarkannya musnah di tempat pembuangan, para petugas memutuskan untuk
mengumpulkan, membersihkan, dan menyimpannya. Dari situlah cerita luar biasa
ini dimulai.
Ketika jumlah buku yang terkumpul semakin
banyak, para petugas terinspirasi untuk mendirikan sebuah perpustakaan
sederhana. Tujuannya sederhana: agar buku-buku tersebut tidak hanya selamat
dari nasib menjadi sampah, tetapi juga bisa kembali memberi manfaat bagi
masyarakat. Inisiatif itu ternyata disambut dengan penuh antusias. Kabar
tentang perpustakaan unik ini menyebar dari mulut ke mulut, hingga akhirnya
warga sekitar ikut menyumbangkan buku-buku mereka yang sudah tidak digunakan.
Kini, perpustakaan tersebut telah berkembang
pesat. Dengan koleksi lebih dari 6.000 buku, perpustakaan ini menawarkan
berbagai bacaan, mulai dari fiksi, nonfiksi, buku anak, hingga literatur
klasik. Tak hanya menjadi tempat membaca, perpustakaan ini juga menjelma
sebagai ruang komunitas yang menghubungkan orang-orang lewat kecintaan pada
buku.
Kisah perpustakaan Cankaya memberi pelajaran
berharga bahwa pengetahuan tidak mengenal batas, bahkan tidak peduli dari mana
asalnya. Buku yang dianggap tidak berguna ternyata bisa menjadi harta karun
baru bagi orang lain. Inisiatif ini juga mengajarkan pentingnya keberlanjutan:
bagaimana barang yang dianggap sampah masih bisa memiliki nilai ketika kita mau
sedikit berusaha.
Selain itu, kisah ini memperlihatkan kekuatan
kolaborasi. Apa yang dimulai dari sekelompok kecil petugas kebersihan akhirnya
menjadi gerakan yang melibatkan banyak orang. Dengan niat baik dan kepedulian
bersama, sebuah gagasan kecil bisa tumbuh menjadi perubahan besar.
Bagi masyarakat di luar Turki, kisah ini dapat
menjadi inspirasi. Bayangkan jika setiap daerah punya inisiatif serupa:
memanfaatkan kembali buku-buku bekas untuk membangun perpustakaan komunitas.
Tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga membuka akses ilmu pengetahuan bagi
lebih banyak orang.
Perpustakaan Cankaya bukan sekadar tempat
menyimpan buku, melainkan simbol harapan. Ia membuktikan bahwa ilmu pengetahuan
bisa lahir dari hal-hal yang sering kita abaikan. Dari sudut jalanan Ankara,
pesan ini bergema: jangan buru-buru menilai sesuatu tak berguna, karena bisa
jadi di dalamnya tersimpan cahaya untuk orang lain.
Jadi, lain kali sebelum membuang buku lama di
rumah, pikirkan kembali. Siapa tahu, buku itu bisa menjadi jendela baru bagi
seseorang di luar sana seperti yang terjadi di sebuah perpustakaan unik di
Turki.
Posting Komentar