Duh, Rebahan Berlebihan Bisa Jadi Tanda Gangguan?

 

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag

Guru SKI MTsN 2 Garut

Duta Literasi Kabupaten Garut

Kabid Humas AGERLIP PGM Indonesia

(Naskah ke 183)



 

Rebahan memang jadi aktivitas favorit banyak orang. Setelah seharian sibuk, rasanya nikmat banget bisa rebahan sambil scroll media sosial, dengerin musik, atau sekadar bengong menatap langit-langit kamar. Rebahan itu sah-sah saja, bahkan bisa jadi salah satu cara paling sederhana untuk recharge energi.

 

 

Tapi, gimana kalau rebahan itu bukan lagi sekadar istirahat singkat? Misalnya, kamu merasa sulit banget ninggalin kasur, bahkan sampai berhari-hari? Atau kamu gelisah setiap kali harus bangun, males makan, ogah keluar kamar, dan ngerasa mager parah? Nah, kalau sudah sampai titik itu, ada baiknya kamu mulai waspada.

 

 

Apa Itu Clinomania?

 

Kondisi ini disebut clinomania, yaitu dorongan berlebihan untuk terus berada di tempat tidur. Clinomania tidak otomatis berarti kamu punya gangguan mental, tapi kondisi ini bisa berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan tertentu.

 

 

Beberapa di antaranya:

 

  • Depresi – biasanya ditandai juga dengan kehilangan minat, mudah lelah, dan lebih suka berdiam diri di kasur daripada melakukan aktivitas.
  • Gangguan kecemasan – membuat kamu takut keluar dari zona nyaman dan enggan meninggalkan kasur.
  • Gangguan tidur – seperti hipersomnia (tidur berlebihan) atau insomnia yang bikin tubuh sulit mengatur pola tidur-bangun dengan sehat.
  • Sindrom kelelahan kronis – meskipun sudah istirahat cukup, tubuh tetap terasa letih dan malas beranjak.

 

Kapan Harus Mulai Waspada?

 

Rebahan baru perlu diwaspadai kalau sudah mengganggu aktivitas harian, misalnya:

 

  • Kamu sering melewatkan makan karena malas bangun.
  • Menghindari interaksi sosial, bahkan dengan keluarga atau teman dekat.
  • Mood jadi gampang berubah, lebih murung, atau cemas berlebihan.
  • Produktivitas menurun drastis, bahkan untuk hal-hal kecil seperti mandi atau membereskan kamar.

Kalau tanda-tanda ini muncul, jangan disepelekan. Bisa jadi tubuh dan pikiranmu sedang memberi sinyal minta tolong.

 

 

Apa yang Bisa Dilakukan?

 

Hal pertama yang bisa kamu coba adalah mulai peduli dengan kondisi diri. Cobalah perlahan membuat rutinitas kecil, seperti:

 

  • Bangun dari kasur untuk sekadar membuka jendela dan menghirup udara segar.
  • Membatasi waktu rebahan dengan memberi target, misalnya maksimal 30 menit.
  • Menjaga pola makan dan minum cukup air.
  • Melakukan aktivitas ringan seperti jalan kaki atau olahraga kecil di kamar.

 

 

Kalau kondisi tidak juga membaik, jangan ragu mencari bantuan profesional. Konsultasi dengan dokter, psikolog, atau psikiater bisa jadi langkah penting untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.

 

 

Rebahan memang nikmat, tapi ingat: hidupmu nggak cuma soal kasur. Dengarkan tubuh dan pikiranmu, karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama