Analisis Tafsir dan Sains: Mengapa Al-Qur’an Menyebut Al-Abābīl dalam QS. Al-Fil ayat 3?

 

Oleh: Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd

Ketua Umum PGM Ind Wil. Jambi

Pengawas MA Kab. Muaro Jambi

Ketua III Forkom Ormas Jambi

 

Ayat Terkait

وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ“ Dan Dia mengirim kepada mereka burung-burung yang berbondong-bondong.” QS. Al-Fil: 3


1. Tafsir: Siapa Burung Ababil dalam Al-Qur’an?

a. Makna Kata “Abābīl”

Kata أبابيل tidak menunjuk pada spesies tertentu, tetapi memiliki arti:

a.       kelompok-kelompok kecil,

  1. datang dari berbagai arah,
  2. bertebaran bergelombang.

Jadi, Ababil bukan nama hewan tertentu, tetapi deskripsi formasi dan pola terbang.

b. Tafsir Para Ulama

1. Tafsir Ibn Katsir

Burung-burung tersebut:

a.       datang berkelompok dari berbagai arah,

  1. masing-masing membawa batu kecil dari sijjil,
  2. melemparkan batu tepat sasaran.

2. Tafsir Al-Qurthubi

Burung-burung itu tidak harus besar; bahkan bisa kecil. Yang penting ialah:

a.       datang dalam jumlah sangat banyak,

  1. diarahkan Allah untuk menghancurkan pasukan Abrahah.

3. Tafsir Fakhruddin ar-Razi

Ababil menunjukkan ketidakberdayaan kekuatan besar (pasukan bergajah) di hadapan makhluk kecil yang diberi kekuatan luar biasa oleh Allah.

4. Tafsir Al-Tabari

Burung Ababil berfungsi sebagai alat eksekusi ilahi. Yang bekerja bukan kekuatan burung, tetapi kekuatan perintah Allah melalui mereka.

2. Analisis Sains: Bagaimana Memahami Peristiwa “Burung Ababil” secara Ilmiah?

Kisah Al-Fil adalah peristiwa azab, bukan kejadian alami biasa. Namun sains dapat memberikan konteks tentang:

a.       perilaku burung,

  1. kemampuan formasi,
  2. fenomena serpihan/batu kecil,
  3. serta kemungkinan peristiwa wabah/epidemi yang Allah timpakan melalui perantara tersebut.

a. Fenomena Burung Terbang Berkelompok dalam Dunia Sains

Banyak spesies burung yang mampu:

1. Terbang dalam formasi besar (flocking behavior)

Contoh:

a.       burung walet,

  1. burung pipit,
  2. burung layang-layang,
  3. starling (murmuration).

Gerakan ini:

a.       cepat,

  1. bersamaan,
  2. menyerang serangga atau objek kecil secara terarah.

Fenomena ini secara visual cocok dengan gambaran Ababil yang datang “berkelompok-kelompok dari berbagai arah”.

b. Batu Sijjil dan Kemungkinan Sainsnya

1. Apa itu “Sijjil”?

Dalam tafsir, “sijjil” berarti:

a.       batu yang keras,

  1. berasal dari tanah yang terbakar,
  2. batu kecil seperti kerikil siksaan.

2. Dari mana batu itu berasal?

Beberapa hipotesis ilmiah yang sering dibahas:

(1) Vulkanik atau meteorik

Batu-batu kecil yang terbakar dapat berasal dari:

a.       aktivitas vulkanik,

  1. meteorit kecil,
  2. partikel silika yang mengeras.

Burung dapat membawa partikel kecil dengan cakar atau paruhnya.

(2) Pebble dropping behavior (burung menjatuhkan batu)

Beberapa burung di dunia nyata melakukan:

a.       menjatuhkan kerikil untuk membuka kerang,

  1. melempar benda untuk melindungi sarang.

Ini adalah fakta ilmiah tentang perilaku adaptif burung.

Tetapi kemampuan menghancurkan pasukan besar tetap merupakan mukjizat, bukan kekuatan alami burung.

c. Hipotesis Epidemiologi: Wabah yang Dibawa Melalui Burung

Beberapa ulama dan sejarawan modern mengkaji kemungkinan:

1. Penyakit yang cepat menular

Pasukan Abrahah mungkin terkena:

a.       smallpox (cacar),

  1. plague,
  2. infeksi bakteri/virus dari kotoran atau parasit burung.

Burung sering menjadi:

a.       vektor penyakit,

  1. pembawa bakteri, virus, spora.

Dalam sejarah, wabah bisa menghancurkan pasukan besar dalam hitungan hari.

Namun Al-Qur’an tidak menyebut wabah, sehingga kita tidak boleh memastikan.
Ini hanya analisis sains yang menguatkan bahwa kehancuran pasukan besar dapat terjadi melalui makhluk kecil.

d. Kesesuaian Ilmiah dengan Gaya Azab Tuhan

Dalam Al-Qur'an, Allah sering:

a.       menghancurkan kekuatan besar melalui “makhluk kecil”,

  1. menunjukkan bahwa kuasa-Nya melampaui logika militer.

Contoh lain:

a.       nyamuk dalam QS. Al-Baqarah: 26,

  1. angin dalam QS. Al-Ahqaf: 24,
  2. suara dalam QS. Fussilat: 13.

Peristiwa Ababil sejalan dengan pola ini: Allah menggunakan makhluk kecil untuk menjatuhkan tirani besar.

3. Hikmah Tafsir dan Pesan Spiritual

1. Allah Maha Kuasa Mengalahkan Pasukan Terkuat dengan Cara Paling Tak Terduga

Pasukan gajah (simbol kekuatan militer global) hancur oleh:

a.       burung kecil,

  1. batu kecil.

Ini membalikkan logika manusia dan menunjukkan:

Kemenangan bukan pada ukuran, tetapi pada pertolongan Allah.

2. Ibrah untuk Pemimpin dan Kaum yang Zalim

Allah memperingatkan:

a.       kesombongan akan membawa kehancuran,

  1. serangan terhadap tempat suci akan dibalas.

 

3. Ababil adalah simbol “pasukan tak terlihat” yang Allah kirim kapan pun

Makhluk kecil bisa menjadi kekuatan besar dalam rencana Allah.

 

4. Ka’bah dijaga langsung oleh Allah

Ka’bah adalah simbol tauhid. Usaha manusia untuk menghancurkannya selalu gagal.

 

4. Kesimpulan

Penyebutan Al-Abābīl dalam QS. Al-Fil ayat 3 memiliki makna mendalam:

Secara Tafsir

a.       Ababil adalah kelompok burung, bukan spesies tertentu.

  1. Mereka datang dari berbagai arah dengan membawa batu kecil.
  2. Ini adalah mukjizat dan azab khusus bagi pasukan Abrahah.

Secara Sains

a.       Formasi terbang berkelompok sesuai dengan fenomena flocking behavior.

  1. Burung memang mampu membawa dan menjatuhkan benda kecil.
  2. Batu “sijjil” dapat digambarkan sebagai batu keras vulkanik atau silika.
  3. Kemungkinan wabah juga sesuai dengan pola kehancuran cepat pasukan besar.

Secara Spiritual

a.       Allah mengalahkan kezaliman dengan makhluk kecil.

  1. Ka’bah dijaga langsung oleh kekuasaan Allah.
  2. Kekuatan bukan pada jumlah, tetapi pada pertolongan Ilahi.

Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd. adalah seorang pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan aktivis organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi, yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty telah menghasilkan berbagai karya di bidang pendidikan dan manajemen pendidikan, yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di Indonesia.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama