Keajaiban Fungi Dalam Kehidupan

 



Oleh: Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd

Ketua Umum PGM Ind Wil. Jambi

Pengawas MA Kab. Muaro Jambi

Ketua III Forkom Ormas Jambi

 

 

Fungi (Jamur) adalah kerajaan makhluk hidup (Kingdom Fungi) yang terdiri atas organisme eukariotik (memiliki inti sel sejati), tidak berklorofil, dan memperoleh makanan secara heterotrof, yaitu dengan menyerap zat organik dari makhluk hidup lain. Tampak pada gambar tampilan tiga jamur berwarna putih kekuningan dengan tudung lebar, permukaan agak kasar, dan bagian tengah sedikit kecokelatan. Jamur ini tumbuh berkelompok di tanah lembap di antara rumput dan daun kering. Karakteristik fisiknya, jamur ini menyerupai jamur payung (genus Lepiota atau Chlorophyllum), salah satu jenis fungi/ jamur liar yang sering tumbuh setelah hujan di tanah yang kaya bahan organik.

2. Keajaiban Fungi / Jamur

Fungi / Jamur adalah organisme unik yang bukan termasuk tumbuhan maupun hewan, melainkan anggota kerajaan tersendiri: Fungi.
Keajaiban fungi/ jamur antara lain:

a.        Tidak berklorofil, namun tetap dapat hidup dengan menyerap nutrisi dari bahan organic yang bersifat mati, membuktikan kebesaran Allah dalam menciptakan sistem kehidupan yang saling melengkapi.

  1. Kemampuan dekomposisi: Jamur menguraikan daun, kayu, dan sisa makhluk hidup menjadi unsur hara baru suatu “daur kehidupan” yang menunjukkan keseimbangan ekosistem ciptaan Allah.
  2. Beberapa jenis jamur bersimbiosis dengan tumbuhan, membantu penyerapan air dan mineral dari tanah (misalnya jamur mikoriza).

3. Klasifikasi Ilmiah (kemungkinan spesies Chlorophyllum molybdites)

Tingkatan

Klasifikasi

Kingdom

Fungi

Divisi

Basidiomycota

Kelas

Agaricomycetes

Ordo

Agaricales

Famili

Agaricaceae

Genus

Chlorophyllum

Spesies

Chlorophyllum molybdites (kemungkinan)

 

4. Peran Jamur bagi Kehidupan

a. Manfaat (Untung)

a.        Dekomposer alami: Menguraikan sisa organisme mati menjadi unsur hara, menjaga keseimbangan alam.

  1. Sumber makanan dan obat: Jenis jamur seperti Agaricus bisporus (jamur kancing) atau Ganoderma lucidum (lingzhi) bermanfaat bagi kesehatan.
  2. Indikator lingkungan: Beberapa jamur hanya tumbuh di ekosistem yang bersih dan lembap, menjadi penanda kondisi lingkungan.

b. Kerugian (Rugi)

a.        Sebagian jamur bersifat beracun (termasuk kemungkinan jenis di foto ini). Mengonsumsinya dapat menyebabkan keracunan serius.

  1. Patogen tumbuhan dan hewan, misalnya Puccinia menyebabkan karat daun pada tanaman.
  2. Jamur perusak bahan organik, seperti kayu, kulit, dan makanan.

 

5. Relevansi dengan Al-Qur’an

Keberadaan jamur mengingatkan manusia pada keseimbangan ciptaan Allah dan keajaiban kehidupan yang tumbuh dari tanah. Dalam Al-Qur’an, Allah banyak menyebutkan tentang tumbuh-tumbuhan dan makhluk yang keluar dari bumi sebagai tanda kekuasaan-Nya.

📖 Surah Yasin ayat 33–35:

“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati; Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka darinya mereka makan. Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur, dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?”

Refleksi: Ayat ini mengingatkan bahwa dari tanah yang mati pun Allah mampu menumbuhkan kehidupan baru, termasuk jamur yang muncul setelah hujan. Ia menjadi simbol proses kebangkitan dan daur hidup — dari kematian tumbuh kehidupan baru, menggambarkan tanda kekuasaan Allah dalam penciptaan dan kebangkitan makhluk di akhirat.

 

6. Nilai Pembelajaran

a.        Jamur memperlihatkan konsep ekologi Islami, bahwa semua makhluk memiliki fungsi dalam sistem kehidupan.

  1. Mengajarkan tanggung jawab manusia menjaga lingkungan, agar makhluk seperti jamur tetap dapat berperan dalam keseimbangan alam.
  2. Menumbuhkan rasa takjub dan syukur atas keajaiban ciptaan Allah yang tampak sederhana namun menyimpan hikmah besar.

Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd. adalah seorang pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan aktivis organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi, yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty telah menghasilkan berbagai karya di bidang pendidikan dan manajemen pendidikan, yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di Indonesia.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama