Oleh Ariesta Indriawati, S.Pd., M.M.
Guru IPA di MTs Negeri 5 Cilacap &
Pengurus Agerlip PGM Indonesia
Salah
satu kunci penting dalam membangun pendidikan suatu negara adalah guru dimana
kualitas pendidikan sangat bergantung dari kualitas guru. Guru
sebagai tenaga pendidik memiliki tugas mulia mencetak kader penerus bangsa yang
mampu melanjutkan perjuangan bangsa untuk selalu tetap merdeka, maju dan
bermartabat. Guru harus mampu menempatkan diri pada posisi strategis dalam
menentukan kualitas pendidikan sehingga dituntut untuk memiliki
berbagai kompetensi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan proses pendidikan di
sekolah atau madrasah. Beberapa kompetensi yang harus dimiliki seorang guru
berkualitas antara lain kompetensi profesional, kompetensi paedagogik,
kompetensi sosial dan kompetensi personal atau kepribadian.
Kompetensi
profesional adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan. Kompetensi paedagogik merupakan kemampuan guru dalam
pengeloaan pembelajaran peserta didik, sedangkan kemampuan guru dan menjalin
hubungan sosial sebagai bagian dari anggota masyarakat di sekolah maupun di
lingkungan sekitar adalah merupakan penterjemahan dari kompetensi soaial.
Kompetensi terakhir yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah Kompetensi
personal yaitu kemampuan yang mencakup kemampuan diri seorang
guru yang meliputi kemampuan sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif
bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, mampu mengembangkan diri secara mandiri
dan berkelanjutan, obyektif mengevaluasi kinerja sendiri dan dapat menjadi
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
Keberhasilan
guru dalam melaksanakan program pembelajaran dipengaruhi oleh banyak
faktor. Salah satu faktor yang cukup dominan memberi pengaruh adalah
kemampuannya dalam mempengaruhi peserta didik untuk bisa menerima apa yang
diajarkannya kepada peserta didik. Salah satu indikator kesuksesan guru adalah
apabila dia mampu menginspirasi murid – muridnya untuk
bisa mendengarkan, mengajak berkomunikasi, membawa pikiran murid untuk bersama
– sama memikirkan apa yang dihendak diberikan gurunya, serta pada
akhirnya murid bisa menerima semua apa yang diberikan oleh gurunya
dengan keyakinan akan kebenaran pengetahuan baru yang diterimanya.
Guru
yang sukses merupakan guru yang memberikan inspirasi yang tiada henti –
hentinya kepada murid sehingga apa yang diajarkan dan
dicontohkannya akan dengan mudah diterima dan diikuti oleh murid –
muridnya. Guru harus memiliki kekuatan untuk dapat melaksanakan hal tersebut.
Menurut Mahfud AN dalam bukunya yang berjudul Be A Good Teacher menuliskan
bahwa kekuatan yang perlu dimiliki seorang guru untuk dapat menginsipari banyak
orang antara lain adalah kekuatan karena
spiritualnya, identitynya, keyakinannya (belief),
akhlaknya, keteladanannya, performanya dan kekuatan toleransinya.
Guru yang memiliki kekuatan spiritual, identity, keyakinan ( belief) , akhlak, keteladanan, performa dan toleransi akan dengan mudah diterima oleh murid - muridnya.
Kekuatan
spiritual seorang guru merupakan kekuatan yang dimilki karena kemampuannya
dalam mempelajari dan mengamaldkan ajaran agama yang dianutnya. Kekuatan
spiritual seorang guru tercermin dari kemampuannya beristiqomah dalam memegang
teguh ajaran agama yang dianutnya dan direalisasikan dalam kehidupannya sehari –
hari baik dalam hubungannya dengan Sang Pencipta maupun dalam hubungannya
dengan sesama manusia dan lingkungan alam semesta.
Identity
atau identitas adalah ciri - ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal
sehingga menunjukkan suatu keunikkannya serta membedakannya dengan hal-hal
lain. Kekuatan identitas guru adalah kekuatan yang dimiliki seorang guru karena
ia memliki identitas yang unik yang tidak dimiliki oleh guru lain. Ia memiliki
kekhasan tersendiri yang sangat menarik yang membedakannya dengan guru lain .
Kekhasan yang dimilkinya inilah yang mampu menjadi daya tarik terhadap siswa
untuk dapat terinspirasi oleh gurunya. Ia mampu membawa muridnya untuk menerima
apa yang diajarkannya dengan baik karena ia mampu menyampaikan ilmu yang
dipelajarinya kepada murid – muridnya dengan sangat menarik dan menyakinkan.
Akhlak
adalah sifat-sifat dan perangai yang diumpamakan pada manusia sebagai gambaran
batin yang bersifat maknawi dan rohani. Kemampuan akhlak manusia unutk memiliki
aklhak terpuji merupakan bagian dari kekuatan yang harus dimiliki oleh seorang
guru.Seorang guru yang memiliki akhlak terpuji akan dengan mudah untuk diterima
oleh murid – muridnya karena ia dapat menjadi contoh teladan gambaran manusia
ideal dalam penerapan atau pengamalan agama yang diyakininya. Akhlakul karimah
(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya diantaranya adalah husnuzzan
(berprasangka baik / berpikir positif), gigih, berinisiatif, rela berkorban,
bertata karma terhadap makhluk Allah, adil, ridho, amal shaleh, sabar, tawakal,
qona’ah, bijaksana, percaya diri ,dan masih banyak lagi yang lainnya
Kekuatan
lain yang perlu dimiliki seorang guru adalah kekuatan karena performanya.
Performa merupakan bentuk pertunjukan atau tampilan seorang guru dimata
muridnya dalam proses pembelajaran . Seorang guru yang mampu memberikan
performa yang menarik dalam melaksanakan proses pembelajaran
bersama murid – muridnya menjadi daya pikat tersendiri yang akan
memberikan kekuatan pada guru untuk selalu diikuti dan dipercaya
oleh muridnya.
Kekuatan
– kekuatan positif yang dimiliki seorang guru bermula karena kemampuannya
membangun paradigma yang positif pada dirinya. Paradigma adalah cara
pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya
dalam berfikir, bersikap, dan bertingkah laku. Paradigma kita benar ataupun
salah adalah sumber dari sikap dan perilaku kita dan akhirnya sumber
dari hubungan kita dengan orang lain.
Mengubah
cara berfikir adalah kegiatan yang paling sulit tetapi memiliki efek yang luar
biasa. Menjadi seorang guru dengan mind set yang berkembang dapat menjadi
pribadi yang cendrung terbuka dengan perubahan – perubahan ke arah yang lebih
baik dan mampu melakukan terobosan – terobosan untuk mencapai kondisi yang
lebih baik termasuk terobosan dalam mencapai keberhasilan pembelajaran bagi
murid – muridnya.
Membangun
paradigma positif bagi seorang guru berarti membangun keyakinan – keyakinan
dengan berfikir positif terhadap segala hal termasuk terhadap kondisi muridnya
yang sangat beragam . Keberagaman kondisi siswa atau murid dengan segala
kelebihan dan kekurangannya menjadikan kita untuk lebih memahami mereka dengan
lebih baik dengan mengedepankan kekuatan kita dalam menginsipari mereka melalui
paradigma positif kita.
Membangun
paradigma positif bagi seorang pendidik sangat dibutuhkan karena dalam mendidik
muridnya diperlukan kemampuan untuk dapat mempengaruhi muridnya untuk mengalami
perubahan ke arah yang lebih baik. Berubah dari tidak bisa menjadi bisa, dari
tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak baik
menjadi baik dan perubahan perubahan lain yang diharapkan pada muridnya
sehingga murid – muridnya dapat menjadi pribadi yang tangguh secara
intelektual, spiritual dan tangguh secara emosional.
Membangun
paradigm positif berarti membangun hati dan pikiran kita . Membebaskan hati
kita dari pikiran buruk terhadap orang lain termasuk murid - muridnya terhadap
berbagai kejadian yang telah digariskan oleh Allah SWT pada kita dan
membebaskan hati kita terhadap berburuk sangka pada Sang Pencipta. Pikiran dan
hati kita harus memiliki kekuatan untuk selalu melakukan perubahan untuk
menjadi lebih baik karena generasi masa depan harus lebih baik dari generasi
saat ini.
***