Analisis Tafsir dan Sains: Al-Farāsy (الفراش) dalam QS. Al-Qāri‘ah Ayat 4

 

Oleh: Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd

Ketua Umum PGM Ind Wil. Jambi

Pengawas MA Kab. Muaro Jambi

Ketua III Forkom Ormas Jambi

 

Ayat Terkait

يَوْمَ يَكُونُ ٱلنَّاسُ كَٱلْفَرَاشِ ٱلْمَبْثُوثِ“ Pada hari itu manusia seperti farāsy yang berhamburan.” Al-Qāri‘ah: 4

Ayat ini menggambarkan suasana dahsyat hari kiamat dengan perumpamaan biologis yang sangat kuat dan mudah dipahami manusia lintas zaman.

1. Analisis Tafsir: Makna Al-Farāsy dalam Perspektif Ulama

a. Makna Leksikal Al-Farāsy

Kata الفراش (al-farāsy) dalam bahasa Arab klasik merujuk pada:

a.       serangga kecil bersayap,

  1. seperti laron, ngengat, atau serangga malam,
  2. yang terbang berkelompok dan tidak teratur,
  3. tertarik pada cahaya dan api.

Ini berbeda dengan belalang (jarād) yang terbang lebih teratur dan terarah.

b. Tafsir Para Ulama

1. Tafsir Ibn Katsir

Manusia pada hari kiamat digambarkan seperti farāsy karena:

a.       keluar dari kubur secara bersamaan,

  1. bergerak kacau tanpa arah,
  2. diliputi ketakutan dan kepanikan.

2. Tafsir Al-Qurthubi

Perumpamaan farāsy menunjukkan:

a.       kelemahan,

  1. ketidakteraturan,
  2. kehilangan kendali.

Ini kontras dengan manusia di dunia yang merasa kuat dan teratur.

3. Tafsir Al-Tabari

Farāsy adalah serangga yang:

a.       beterbangan tanpa tujuan jelas,

  1. saling bertabrakan,
  2. menuju cahaya yang justru membinasakan.

Manusia pada hari kiamat mengalami kondisi psikologis yang sama.

2. Analisis Sains: Perilaku Laron dan Serangga Berhamburan

Perumpamaan Al-Qur’an ini sangat akurat secara biologis.

a. Perilaku Laron (Farāsy) dalam Biologi

Secara ilmiah, laron dan ngengat memiliki karakteristik:

  1. Phototaxis positif  → tertarik kuat pada cahaya.
  2. Navigasi lemah → mudah kehilangan arah.
  3. Terbang berkelompok tanpa formasi → berbeda dengan burung atau belalang.
  4. Rentan terbakar atau mati massal → sering mati karena mendekati lampu atau api.

Fenomena ini sangat dikenal dalam entomologi.

b. Respons Serangga terhadap Stres Lingkungan

Saat terjadi:

a.       cahaya mendadak,

  1. panas ekstrem,
  2. gangguan lingkungan,

serangga farāsy akan:

a.       beterbangan tak beraturan,

  1. saling bertabrakan,
  2. kehilangan pola gerak.

Maka ini sejalan dengan gambaran hari kiamat sebagai kejutan kosmik.

c. Psikologi Manusia dalam Kondisi Panik Massal

Ilmu psikologi modern menjelaskan bahwa dalam:

a.       bencana besar,

  1. kepanikan massal,

manusia akan:

a.       kehilangan koordinasi sosial,

  1. bergerak tanpa arah,
  2. mengikuti arus tanpa rasionalitas.

Perilaku ini sangat mirip dengan perilaku farāsy.

3. Perbandingan dengan Belalang dalam Al-Qur’an

Menariknya, Al-Qur’an membedakan dua jenis perumpamaan:

Ayat

Hewan

Karakter

QS. Al-Qāri‘ah: 4

Farāsy

kacau, lemah, panik

QS. Al-Qamar: 7

Jarād (belalang)

teratur, serempak

Hal ini menunjukkan presisi bahasa Al-Qur’an: manusia digambarkan farāsy saat panik, dan belalang saat bergerak serentak menuju hisab.

4. Hikmah dan Pesan Spiritual

1. Runtuhnya Kesombongan Manusia

Manusia yang merasa berkuasa di dunia akan menjadi:

a.       kecil,

  1. lemah,
  2. tak terarah.

2. Peringatan Akan Ketergantungan Total kepada Allah

Di hari kiamat:

a.       struktur sosial runtuh,

  1. jabatan tidak berarti,
  2. yang tersisa hanya amal.

3. Keindahan Metafora Al-Qur’an

Perumpamaan farāsy:

a.       mudah dipahami masyarakat Arab kuno,

  1. tetap relevan dengan ilmu modern,
  2. menunjukkan keuniversalan Al-Qur’an.

5. Kesimpulan

Penyebutan Al-Farāsy (الفراش) dalam QS. Al-Qāri‘ah ayat 4 memiliki makna sangat mendalam.

Secara Tafsir

a.       Farāsy menggambarkan manusia yang panik, lemah, dan tak berdaya.

  1. Perumpamaan ini menegaskan dahsyatnya hari kiamat.

Secara Sains

a.       Perilaku laron/ngengat sesuai dengan fenomena entomologi modern.

  1. Respon serangga terhadap cahaya dan stres lingkungan menjelaskan metafora ini secara ilmiah.

Secara Spiritual

a.       Manusia diingatkan bahwa kekuatan duniawi akan sirna.

  1. Keselamatan hanya ditentukan oleh iman dan amal saleh.

Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd. adalah seorang pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan aktivis organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi, yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty telah menghasilkan berbagai karya di bidang pendidikan dan manajemen pendidikan, yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di Indonesia.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama