Dari Pidato ke Kaligrafi: Kreativitas Siswa Madrasah Berkembang Hebat

 

          

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag

Guru SKI MTsN 2 Garut

Duta Literasi Kabupaten Garut

Kabid Humas AGERLIP PGM Indonesia

(Naskah ke 189)



Kamis, 9 Oktober 2025. Dalam suasana madrasah yang penuh semangat dan nilai-nilai islami, MTs Negeri 2 Garut terus menorehkan kisah inspiratif. Tahun pelajaran 2025/2026 menjadi momentum penting bagi madrasah ini untuk kembali menyalakan obor kreativitas lewat Program Penggalian Potensi Diri dan Penumbuhkembangan Kreativitas Siswa. Bukan sekadar lomba tahunan, tetapi wadah bagi siswa untuk menemukan bakat, mengekspresikan jati diri, dan melatih karakter unggul.

 

Program ini ditetapkan secara resmi melalui SK Kepala MTsN 2 Garut Nomor: 998/Mts.12.5/PP.00.5/09/2025 yang ditandatangani oleh Asep Sodikin, S.Pd., MM. Langkah tersebut menjadi bukti keseriusan madrasah dalam menumbuhkan budaya kompetitif, produktif, dan berakhlak mulia. “Setiap anak punya cahaya dalam dirinya. Tugas kita di madrasah adalah membantu agar cahaya itu tetap bersinar,” ungkap salah satu guru pembina dengan penuh makna.

 

Ruang Ekspresi dan Pembentukan Karakter

 

Kegiatan ini membuka peluang bagi siswa untuk berkreasi di berbagai bidang: agama, bahasa, dan seni. Di bidang keagamaan, terdapat lomba Adzan, MTQ, Kaligrafi, dan Tabligh Akbar. Penilaian tidak hanya menitikberatkan pada teknik, tetapi juga pada kedalaman makna dan spiritualitas yang disampaikan para peserta. Siswa diajak untuk tidak sekadar “berlomba”, tapi juga “bermakna”.

 

Sementara itu, dalam cabang Pidato Bahasa Arab, Indonesia, Sunda, dan Inggris, para peserta diuji kemampuan retorika, ekspresi, dan penguasaan pesan. Dari ajang ini, siswa belajar bahwa kata-kata bisa menjadi jembatan untuk menyampaikan gagasan dan kebaikan. Di sisi lain, lomba Kreasi Seni menjadi ruang bebas bagi siswa untuk menuangkan imajinasi dalam bentuk visual yang indah dan bernilai.

 

Kepanitiaan yang Solid, Wajah Kolaboratif Madrasah

 

Kegiatan ini tidak akan berjalan tanpa tim panitia yang solid. Di bawah kepemimpinan Asep Sodikin, S.Pd., MM sebagai penanggung jawab, Taufik Hasan, S.Pd.I sebagai ketua, dan Deni Mohamad Toha, M.Ag sebagai sekretaris, seluruh guru terlibat aktif. Setiap bidang memiliki koordinator yang fokus: mulai dari Muhda, S.Pd. untuk Adzan, Rini Heryani, S.Pd. untuk MTQ, hingga Sri Setiawati, S.Pd. untuk Kaligrafi. Bahkan aspek keamanan dan kebersihan pun diatur dengan baik oleh tim khusus.

 

Keterlibatan lintas bidang ini menciptakan suasana kerja yang kompak dan profesional—sebuah contoh nyata kolaborasi dalam pendidikan.

 

Madrasah, Rumah Kreativitas dan Akhlak Mulia

 

Lebih dari sekadar kegiatan rutin, program ini merupakan implementasi visi besar madrasah: “Unggul dalam prestasi, berkarakter dalam akhlak.” Di tengah derasnya arus digitalisasi, madrasah berperan penting menjaga keseimbangan antara ilmu, iman, dan kreativitas.

 

Melalui lomba pidato, siswa belajar berbicara dengan hikmah. Lewat kaligrafi, mereka mengasah ketelatenan dan rasa estetika. Dari setiap karya lahirlah nilai: kerja keras, keikhlasan, dan semangat belajar yang sesungguhnya.

 

Inspirasi bagi Madrasah Lain

 

Langkah MTsN 2 Garut patut diteladani. Dengan pendekatan yang memadukan spiritualitas dan kreativitas, madrasah ini menunjukkan bahwa pendidikan bisa menjadi sarana membentuk insan yang cerdas, religius, dan berdaya saing.

 

“Madrasah bukan sekadar tempat belajar, tapi tempat tumbuhnya generasi yang berkarya,” demikian pesan penutup dari panitia.

 

Semoga semangat MTsN 2 Garut ini menginspirasi madrasah lain untuk terus menggali potensi emas di setiap diri siswa karena dari tangan-tangan muda inilah masa depan bangsa bermula.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama