Pelepasan Sederhana, Pesan Mendalam

 

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag

Wakil Kepala Bidang Kurikulum MTsN 2 Garut

Kabid Humas AGERLIP PGM Indonesia

(Naskah ke 111)

Garut, 12 Juni 2025 – Dalam suasana penuh kehangatan dan haru, MTsN 2 Garut menggelar acara pelepasan peserta didik kelas IX tahun pelajaran 2024/2025. Bertempat di halaman madrasah, kegiatan ini berlangsung sederhana namun sarat makna.

Acara dimulai sejak pagi dengan kehadiran para guru, staf, orang tua, serta tamu undangan. Meski Kepala Madrasah, Bapak Asep Sodikin, S.Pd., MM sedang menunaikan ibadah haji, amanat penting tetap disampaikan melalui sambutan dari PLH Kepala Madrasah.

Dalam pidatonya, PLH Kepala Madrasah menegaskan bahwa pelepasan tahun ini sengaja dirancang tanpa kemewahan. Menurutnya, esensi pelepasan bukan pada kemeriahan acara, tetapi pada rasa syukur dan penghormatan kepada orang tua yang telah berjuang mendampingi anak-anak hingga kelulusan.

“Tak usah pelepasan harus mewah bergaya, yang penting bermakna dan dikenang di hati,” ucapnya dalam pantun pembuka.

Ia kemudian menitipkan enam pesan penting bagi para lulusan:

  1. Jangan Putus Sekolah. Pendidikan harus terus dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Dunia ke depan menuntut generasi yang cerdas dan berdaya saing.
  2. Jaga Nama Baik Almamater. Dimanapun melanjutkan pendidikan, siswa diminta tetap menjaga nama baik MTsN 2 Garut sebagai duta madrasah di tengah masyarakat.
  3. Program "Nyaah Ka Indung". Sebagai dukungan terhadap program Pemerintah Provinsi Jawa Barat, para lulusan diimbau untuk terus mencintai, menghormati, dan membahagiakan ibu mereka.
  4. Gerakan Cinta Literasi (GCL). MTsN 2 Garut bangga karena guru dan siswa aktif menulis buku. Siswa kelas IX telah menghasilkan Antologi Jilid 2, sementara beberapa guru telah menerbitkan karya solo. Ini menjadi bukti bahwa literasi menjadi budaya madrasah.
  5. Aktif dalam Ekstrakurikuler. Madrasah memiliki 16 ekstrakurikuler, dari Tahfidz hingga Pramuka. Seluruh siswa yang telah berpartisipasi diberi apresiasi karena pengalaman itu akan sangat berguna di masyarakat.
  6. Hormati Guru. Ditekankan bahwa tidak ada “mantan guru” dan “mantan murid”. Hubungan antara keduanya bersifat abadi dan harus selalu dijaga dengan silaturahmi.

Di akhir sambutannya, PLH Kepala Madrasah menyampaikan harapan agar para lulusan bisa meraih cita-cita, menjadi kebanggaan orang tua dan guru, serta membawa manfaat bagi masyarakat.

“Selamat jalan ananda sekalian, jadilah insan sejati yang berbudi pekerti,” tutupnya dengan pantun yang menyentuh.

Acara ini menjadi momentum yang mengharukan sekaligus membanggakan, tidak hanya bagi siswa, tapi juga bagi seluruh keluarga besar MTsN 2 Garut. Tanpa gemerlap, tetapi penuh cinta, pesan, dan doa.

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama