MODEL PEMBELAJARAN IPA TERPADU

 

Oleh: Aty Mulyani

A.  Deskripsi Uraian Materi

Pada bab ini akan dibahas mengenai  pengertian model pembelajaran terpadu, model-model pembelajaran IPA terpadu dan contohnya. Pembelajaran IPA terpadu menjadi salah satu ciri khas penerapan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada konteks pembelajaran IPA terpadu, maka keterpaduan dapat diasosiasikan dengan sebuah gelas berisi beberapa butir kelereng. Setiap butir diisikan secara terpisah, namun dimasukan dalam satu wadah. Dalam konteks kurikulum IPA, keterpaduan  itu perlu dimaknai terintegrasi. Bagaimana teknik mengintegrasikannya para guru perlu memahami konsep pembelajaran terpadu.

Pembelajaran IPA terpadu adalah model pembelajaran yang memadukan materi mata pembelajaran Biologi, Kimia, Fisika, atau kedua materi pembelajaran bidang sains,  sehingga dengan keterpaduannya memungkinkan peserta didik secara individual maupun kelompok aktif mengekspolorasi, mengelaborasi, mengkonfirmasi, serta mengkomunikasikan hasilnya  akan membuat siwa aktif mencari tahu.  Keterpaduan berarti merajut keterkaitan antara berbagai aspek dan materi yang tertuang dalam Kompetensi Dasar IPA untuk  melahirkan satu atau beberapa tema pembelajaran.  Materi pembahasan yang disajikan  dalam bab ini diperoleh dari berbagai sumber  belajar dan informasi berkaitan dengan model pembelajaran IPA Terpadu dan pelaksanaan dalam pembelajaran di Kelas , serta sumber lain,  seperti  internet  maupun artikel yang bersesuaian dengan model-model pembelajaran IPA terpadu, mislanya artikel Fogarty, R. (1991) yang berjudul Ten ways to Integrate Curriculum. Eductional leadership: journal of the Association for supervision and curriculum development, 41, 61-65.

 

B.  Konsep Pembelajaran IPA Terpadu

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran saians/IPA  menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.  Secara umum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP/MTs, meliputi bidang kajian energi dan perubahannya, bumi antariksa, makhluk hidup dan proses kehidupan, dan materi dan sifatnya yang sebenarnya sangat berperan dalam membantu peserta didik untuk memahami fenomena alam.

 Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri: objektif, metodik, sistimatis, universal, dan tentatif. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya.  Pembelajaran terpadu dalam IPA dapat dikemas dengan Tema/Topik/Materi Ajar tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin keilmuan yang mudah dipahami dan dikenal peserta didik. Dalam pembelajaran IPA terpadu, suatu konsep dibahas dari berbagai aspek bidang kajian dalam bidang kajian IPA. Misalnya konsep energi di kelas VII dibahas dari sudut sumber-sumber energi, energi dalam makanan, transformasi energi dalam sel, metabolisme sel, respirasi, sistem pencernaan makanan dan fotosintesis. Dengan demikian melalui pembelajaran IPA terpadu ini beberapa konsep yang relevan untuk dijadikan topik/materi ajar tidak perlu dibahas berulang kali dalam bidang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan waktu untuk pembahasannya efisien dan pencapaian tujuan pembelajaran juga diharapkan  lebih efektif.  Perancangan pembelajaran IPA terpadu ada beberapa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan yaitu:

1.                               Substansi materi yang akan diramu ke dalam pembelajaran IPA terpadu diangkat dari konsep-konsep kunci yang terkandung dalam aspek-aspek perkembangan terkait.

2.                               Antar konsep kunci yang dimaksud memiliki keterkaitan makna dan fungsi, yang apabila diramu ke dalam satu konteks tertentu (peristiwa, isu, masalah, atau tema) masih memiliki makna asal, selain memiliki makna yang berkembang dalam konteks yang dimaksud.

3.                               Aktivitas belajar yang hendak dirancang dalam pembelajaran terpadu mencakup aspek perkembangan anak.

Adapun ciri-ciri pembelajaran terpadu menurut sebagai berikut.

1.      Holistik, suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi bidang ilmu ke-IPA-an.

2.      Bermakna, keterkaitan antara konsep-konsep lain akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari dan diharapkan peserta didik  mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan  permasalahan  nyata di dalam kehidupannya.

3.      Aktif, pembelajaran terpadu dikembangkan melalui pendekatan diskoveri-inkuiri. Peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang secara tidak langsung dapat memotivasi anak untuk belajar.

 


Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd. adalah seorang pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan aktivis organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi, yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty telah menghasilkan berbagai karya di bidang pendidikan dan manajemen pendidikan, yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di Indonesia.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama