Waktu Luang Siswa Menjelang Libur Tetap Produktif

 

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag

Guru SKI MTsN 2 Garut

Duta Literasi Kabupaten Garut

Kabid Humas AGERLIP PGM Indonesia

(Naskah ke 208)



Menjelang libur akhir tahun, suasana sekolah biasanya berubah. Guru sibuk menginput nilai ke RDM, rapor sedang diproses, dan peserta didik punya lebih banyak waktu senggang dibanding hari-hari biasa. Momen seperti ini sering hanya diisi dengan ngobrol tanpa arah, bermain gawai berjam-jam, atau sekadar menunggu tanpa kegiatan jelas. Padahal, waktu luang adalah ruang emas yang bisa dimanfaatkan untuk memperkaya diri. Hidup itu sesungguhnya sangat menyenangkan, tetapi akan lebih bermakna jika kita mengisinya dengan aktivitas produktif yang menumbuhkan kemandirian, menambah pengalaman, dan mematangkan cara berpikir.

 

 

Ada banyak hal yang bisa dilakukan peserta didik untuk mengisi waktu jeda antara menunggu pembagian rapor dan awal libur panjang. Yang pertama, siswa bisa memulai dengan reading time. Membaca adalah cara paling mudah dan murah untuk memperluas wawasan. Bisa membaca buku fiksi, buku motivasi, atau artikel pendidikan. Dengan membaca, otak tetap aktif, imajinasi hidup, dan kosakata bertambah. Bahkan lima belas menit membaca setiap hari menjelang libur bisa melatih konsistensi dan membangun kebiasaan positif.

 

 

Kegiatan kedua adalah refleksi diri. Peserta didik dapat membuat catatan singkat tentang perjalanan belajar sepanjang semester. Apa yang sudah dicapai? Apa yang sulit? Apa yang ingin diperbaiki tahun depan? Tidak perlu rumit—cukup beberapa paragraf, atau bahkan dalam bentuk poin. Refleksi membuat siswa lebih sadar terhadap proses belajarnya, dan membantu mereka menyusun tujuan baru ketika memasuki semester selanjutnya.

 

 

Selanjutnya, siswa bisa melakukan aktivitas kolaboratif sederhana seperti class project mini. Misalnya, merapikan kelas, membuat hiasan kelas bertema akhir tahun, atau membuat memory wall yang berisi foto dan pesan kesan selama satu semester. Kegiatan seperti ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga menumbuhkan kerja sama, tanggung jawab, serta rasa memiliki terhadap lingkungan kelas.

 

 

Jika guru mengizinkan, siswa juga dapat mengikuti kegiatan self-improvement kecil-kecilan. Contohnya belajar keterampilan baru melalui video edukatif: melipat kertas, membuat kerajinan sederhana, menulis cerpen pendek, atau bahkan belajar teknik dasar public speaking. Dunia digital penuh dengan sumber belajar gratis, dan waktu luang di sekolah adalah momen tepat untuk mencobanya.

 

 

Selain itu, siswa bisa memanfaatkan waktu senggang dengan peer tutoring. Peserta didik yang sudah memahami materi tertentu dapat membantu teman yang masih mengalami kesulitan. Kegiatan ini menguntungkan semua pihak: yang mengajarkan akan semakin memahami materi, dan yang belajar terbantu untuk memahami sebelum libur tiba. Lingkungan belajar seperti ini menciptakan budaya akademik yang sehat dan saling mendukung.

 

 

Tidak kalah penting, siswa bisa menggunakan waktu luang untuk organizing life. Misalnya merapikan buku catatan, menyusun kembali jadwal belajar, atau mengecek kembali hasil kerja yang belum tuntas. Menjelang liburan, kerapihan ini membantu siswa memasuki tahun baru dengan perasaan lega dan teratur.

 

 

Pada akhirnya, waktu luang akan tetap menjadi waktu luang apakah ia berharga atau tidak, itu pilihan setiap manusia. Hidup sangat menyenangkan, tetapi akan jauh lebih menyenangkan jika kita memanfaatkannya secara produktif. Dengan memilih aktivitas yang positif, peserta didik bukan hanya mengisi waktu kosong, tetapi juga menanam benih untuk masa depan yang lebih sejahtera, mandiri, dan matang. Semoga waktu menjelang libur akhir tahun menjadi momen berharga untuk tumbuh, belajar, dan mengenal diri sendiri lebih baik.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama