Pembiasaan Memakai Ciput bagi Murid Perempuan



Oleh: Adib Nur Aziz, Guru MTsN 7 Sleman

 

Menutup aurat adalah kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Madrasah menjadi tempat yang sangat baik untuk menanamkan kesadaran bagi para murid, agar mereka menutup aurat dalam berpakaian setiap harinya. Salah satu hal yang tampak menonjol dan kadang menjadi keresahan dari para guru adalah penampilan murid perempuan yang tidak menutup aurat secara sempurna.



Rambut adalah salah satu bagian tubuh yang wajib ditutup oleh  murid perempuan. Tetapi faktanya, para murid perempuan di madrasah masih banyak yang tidak melaksanakan hal ini. Rambut bagian depan mereka tampak kelihatan, karena jilbab yang digunakan tidak menutup secara sempurna. Mestinya dengan menggunakan ciput, permasalahan ini dapat teratasi. Masalahnya adalah, seperti ada keengganan dari para murid perempuan untuk mengenakan ciput.



Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi madrasah. Bagaimana agar para murid perempuan memiliki kesadaran untuk memakai ciput sehingga aurat mereka tertutup secara sempurna. Upaya pertama yang bisa dilakukan oleh madrasah untuk mengatasi hal ini adalah memasukkan kewajiban memakai ciput dalam standar pemakaian baju seragam di madrasah. Dengan demikian, memaka ciput menjadi kewajiban bagi murid perempuan dan mereka terikat dengan peraturan madrasah.



Setelah langkah pertama di atas terlaksana, maka langkah kedua yang bisa dilaksanakan oleh madrasah adalah menegakkan peraturan tentang ciput tersebiut kepada seluruh warga madrasah, baik guru, pegawai maupun para murid. Razia pemakaian ciput bagi muird perempuan mesti dilaksanaan secara berkala namun istiqamah.



Bagi murid yang tidak menggunakan ciput maka mereka perlu diberi nasehat. Namun, bila muird yang bersangkutan telah berulang kali melanggar peraturan madrasah ini, maka tidak ada salahya bila murid tersebut diberi konsekuensi yang menddik, misalnya membaca Al-Qur’an atau membaca do’a-do’a harian. Man jadda wajada!

Post a Comment

أحدث أقدم