Belajarlah dari Bola, Jangan Takut Jatuh

 

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag

Guru SKI MTsN 2 Garut

Duta Literasi Kabupaten Garut

Kabid Humas AGERLIP PGM Indonesia

(Naskah ke 220)



Anak-anakku, pernahkah kalian benar-benar memperhatikan sebuah bola? Benda sederhana yang sering kita lihat di lapangan, di halaman sekolah, atau bahkan di rumah. Bola tidak pernah memilih nasibnya. Ia ditendang ke sana kemari, dilempar tanpa aba-aba, dijatuhkan tanpa permisi, bahkan dipukul berkali-kali. Namun ada satu hal yang menarik: bola tidak pernah menyerah.

 

 

Setiap kali bola jatuh ke tanah, ia tidak diam. Ia memantul, bangkit, lalu kembali bergerak. Bahkan sering kali, semakin keras ia dijatuhkan, semakin tinggi pula pantulannya. Dari sebuah benda sederhana itu, sebenarnya tersimpan pelajaran hidup yang sangat dalam terutama bagi kalian yang sedang belajar dan bertumbuh.

 

 

Dalam perjalanan menuntut ilmu, tidak semua hal akan berjalan mulus. Akan ada hari ketika pelajaran terasa sulit dipahami. Ada saat nilai yang kalian terima tidak sesuai harapan. Ada momen ketika kalian merasa sudah belajar sungguh-sungguh, tetapi hasilnya belum memuaskan. Saat itu, hati bisa lelah, pikiran bisa goyah, dan kepercayaan diri bisa menurun.

 

 

Namun ingatlah ini baik-baik: itu bukan tanda kalian bodoh. Itu bukan tanda kalian gagal. Itu adalah tanda bahwa kalian sedang berada dalam proses belajar. Tidak ada murid hebat yang lahir tanpa pernah salah. Tidak ada orang sukses yang hidupnya lurus tanpa jatuh.

 

 

Belajar, seperti bola, membutuhkan tekanan. Tanpa dijatuhkan, bola tidak akan pernah memantul. Tanpa kesalahan, manusia tidak akan pernah bertumbuh. Kesalahan bukanlah musuh, melainkan guru yang sering kali paling jujur. Dari kesalahan, kalian belajar memperbaiki diri. Dari kegagalan, kalian belajar menjadi lebih kuat.

 

 

Seorang murid yang hebat bukanlah murid yang selalu benar, selalu juara, atau selalu mendapat nilai tertinggi. Murid yang hebat adalah mereka yang mau bangkit setelah salah, mau mencoba lagi setelah gagal, dan tidak berhenti hanya karena sekali jatuh. Keberanian untuk bangkit jauh lebih berharga daripada takut untuk mencoba.

 

 

Guru tidak menuntut kalian menjadi sempurna. Kesempurnaan bukan tujuan belajar. Guru hanya berharap kalian tidak berhenti berusaha. Datang ke kelas dengan niat belajar, mencoba meski takut salah, dan terus bergerak meski perlahan itulah sikap yang dicari.

 

 

Maka, belajarlah dari bola. Jatuh tidak apa-apa. Lelah itu manusiawi. Menangis sesekali bukan kelemahan. Tetapi berhenti berusaha bukanlah pilihan. Selama kalian masih mau bangkit, kalian belum kalah.

 

 

Teruslah bergerak. Teruslah belajar. Teruslah percaya pada diri sendiri. Karena masa depan bukan milik mereka yang tidak pernah jatuh, melainkan milik mereka yang selalu bangkit setiap kali dijatuhkan.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama