Oleh Nurul Jubaedah,
S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
Guru SKI MTsN 2 Garut
Duta Literasi Kabupaten
Garut
Kabid Humas AGERLIP PGM
Indonesia
(Naskah ke 161)
Pada masyarakat modern yang serba cepat dan penuh
interaksi, seseorang yang unggul secara intelektual seringkali justru
menyendiri. Perlu ditegaskan ini bukan karena mereka anti-sosial, melainkan
karena preferensi mendalam untuk sejenak menarik diri dan memulihkan diri.
Berikut enam alasan mengapa orang yang pintar cenderung memilih kondisi ini:
1. Kebutuhan kognitif dan pemrosesan
informasi yang lebih dalam. Orang dengan tingkat kecerdasan tinggi seringkali butuh lebih banyak
ruang mental untuk memproses informasi secara mendalam. Dalam keheningan,
adalah di mana mereka menyelami ide kompleks dan mendapatkan pemahaman yang
lebih jernih. Solitude memberikan kebebasan berpikir tanpa gangguan sosial, dan
dapat memperkuat kreativitas serta self-discovery.
2. Teori keputusan sosial. Menurut dual-process theory,
manusia memiliki dua sistem keputusan: yang otomatis dan yang terkontrol.
Individu cerdas mungkin lebih mengandalkan sistem berpikir yang terkontrol dan
rasional, sehingga lebih memilih kondisi tenang. Interaksi sosial yang rumit
seringkali tak ideal untuk pemrosesan semacam itu.
3. Regulasi dopamin dan sistem reward
otak. Penelitian
menunjukkan bahwa orang yang merasa sendiri (“lonely”) memiliki aktivasi sistem
reward sosial (ventral striatum) yang lebih rendah terhadap rangsangan sosial
dibanding yang tidak merasa sendiri. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan dopamin
terkait interaksi sosial berbeda antar individu dan
bagi sebagian orang cerdas, interaksi sosial tak selalu jadi sumber reward
utama.
4. Kurangnya keterikatan emosional yang
kuat. Lebih
cenderung berpikir kritis dan mandiri secara emosional, individu cerdas
seringkali tidak terikat pada kebutuhan validasi sosial. Mereka tidak terlalu
menggantungkan rasa nyaman atau persetujuan pada orang lain, sehingga lebih
nyaman dalam lingkungan yang tenang dan sendirian
5. Penggunaan waktu yang efisien.. Banyak individu cerdas menghargai
produktivitas dan efisiensi. Mereka sering merasa frustrasi dalam situasi
sosial yang lambat atau penuh diskusi minor lebih memilih bekerja sendiri agar
lebih fokus dan efektif
6. Peningkatan kesadaran diri. Waktu sendiri membuka ruang untuk
refleksi personal, pertumbuhan, dan kreativitas. Ini memungkinkan individu
untuk lebih sadar akan tujuan, nilai, dan kondisi emosionalnya. Bahkan hanya 15
menit sendiri saja bisa menurunkan kecemasan dan meningkatkan ketenangan batin
Kecenderungan menyendiri pada individu unggul bukan
tanda ketidaksukaan terhadap orang lain melainkan kebutuhan untuk berpikir
lebih dalam, menggunakan waktu secara efisien, dan memperkuat kesadaran diri.
Solitude bagi mereka adalah bentuk perawatan diri yang strategis dan produktif.
Semoga narasi ini menginspirasi dan memberi kedalaman pada pemahaman tentang
kekuatan “menyendiri” yang terpilih.
Posting Komentar