Oleh
Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
Wakil
Kepala Bidang Kurikulum MTsN 2 Garut
Kabid
Humas AGERLIP PGM Indonesia
Di balik
peluncuran e-Ijazah 2025 yang mutakhir dan kekinian , tersimpan kisah luar
biasa tentang kerja sama tim tangguh MTsN 2 Garut. Keberhasilan penyaluran
ijazah digital tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada komitmen,
ketepatan, dan kolaborasi para individu yang bekerja dalam diam demi masa depan
para santri.
Ina
Afriani, operator PDUM MTsN 2 Garut , merupakan salah satu orang kunci di balik
layar . Ia mengawasi seluruh aspek administratif e-Ijazah online. Entri data,
sinkronisasi dengan pusat, hingga pengelolaan sistem PDUM, semuanya dilakukan
secara cermat agar tidak ada data santri yang terlewat.
Raden
Mohammad Rizki Septiana, S.Hum., Kepala Laboratorium Komputer MTsN 2 Garut,
menerima tongkat estafet tersebut setelah data santri terverifikasi dan aman.
Ini menjadi titik fokus proses digitalisasi. Rizki memeriksa ijazah satu per
satu, memastikan tidak ada kesalahan dalam pengejaan nama , tanggal lahir ,
atau nomor identifikasi. Proses pencetakan baru dimulai setelah semuanya
dianggap benar.
Tantangannya? Kertas ijazah yang digunakan hanya
tersedia sebanyak jumlah siswa. Tidak ada satu pun cadangan. Dengan kata lain,
satu kesalahan dalam proses pencetakan bisa berakibat fatal. Tombol
"print" kini terasa menegangkan, ekstrem, dan berisiko setiap kali
ditekan karena situasi tersebut. Namun, berkat ketelitian Rizki, proses
pencetakan berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Begitu e-Ijazah dicetak tepatnya pada hari Jumat 4 Juli 2025, tanggung jawab langsung
berpindah ke Dadan Ramdlani, S.Pd.I., Kepala Tata Usaha MTsN 2 Garut. Sebelum
dokumen melangkah ke tahap berikutnya yakni tanda tangan basah Kepala Madrasah beliau
memberikan paraf resmi sebagai bentuk legalitas administratif.
Meskipun e-Ijazah pada dasarnya mendukung
penggunaan Tanda Tangan Elektronik (TTE), Ibu Nurul Jubaedah, S.Ag., S.Pd.,
M.Ag., selaku PLH Kepala Madrasah dari tanggal 25 Mei hingga 3 Juli 2025, menandatangani
seluruh ijazah secara manual sesuai titi mangsa e ijazah tanggal 2 Juni 2025 jadi masih pada masa Pelaksana Harian (PLH) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses distribusi selama
proses berlangsung.
Namun
perjuangan belum berakhir .
Langkah terakhir adalah pengambilan sidik jari dan legalisasi ijazah para siswa. Para siswa akan datang ke madrasah satu per satu sesuai jadwal, menyerahkan sidik jari untuk membuktikan keabsahan dokumen mereka , dan kemudian meminta madrasah untuk mengesahkan mereka melalui prosedur hukum.
Kesederhanaan
yang tampak dari rangkaian ini menyembunyikan dinamisme dan ketegangan yang
melekat di dalamnya. Segala sesuatu, mulai dari layar komputer hingga dokumen
formal, membutuhkan kerja tim yang andal dan terampil. Karena ijazah ini adalah
kunci masa depan bagi ratusan siswa , tidak ada ruang untuk kesalahan.
Semoga
usaha tim MTsN 2 Garut menjadi contoh dan mendorong sekolah lain untuk
merangkul revolusi digital dengan kesiapan dan integritas . Semoga ini menjadi
langkah awal untuk mencapai tujuan besar bagi semua siswa yang telah memperoleh
e-Ijazah 2025. Semua yang terbaik !
Posting Komentar