Kemenag Garut Gerakkan Kehumasan Madrasah dan KUA

 

 

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag

Wakil Kepala Bidang Kurikulum MTsN 2 Garut

Kabid Humas AGERLIP PGM Indonesia

(Naskah ke 140)


Dalam upaya memperkuat komunikasi publik dan membangun citra positif institusi, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut menggelar Rapat Koordinasi Kehumasan yang melibatkan seluruh Kepala KUA dan Madrasah Negeri se-Kabupaten Garut. Kegiatan ini akan dilaksanakan Jumat, 11 Juli 2025, di Aula Utama Kantor Kemenag Garut, Jalan Pahlawan No. 65, Sukagalih, Tarogong Kidul.

 

Melalui surat undangan resmi bernomor B-2148/Kk.10.05/HM.00/07/2025, Kepala Kemenag Garut, H. Saepulloh, meminta setiap instansi mengirimkan satu perwakilan serta membawa satu berita yang siap dipublikasikan. Ini bukan sekadar rapat teknis, melainkan langkah nyata untuk menciptakan ekosistem informasi publik yang hidup dan dinamis di lingkungan Kemenag.

 

Salah satu poin penting dari kegiatan ini adalah penugasan satu orang dari masing-masing satuan kerja untuk menjadi kontributor kehumasan. Artinya, akan terbentuk “jurnalis internal” yang bertugas menyampaikan informasi dan aktivitas positif dari unit kerja masing-masing.Langkah ini sejalan dengan visi Kementerian Agama RI untuk menjadi lembaga yang informatif, transparan, dan akuntabel.

 

Dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 906 Tahun 2021 tentang Pedoman Kehumasan, dijelaskan bahwa setiap unit kerja wajib mengelola kehumasan secara aktif dan berbasis digital. Rapat ini juga menjadi bagian dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kemenag RI 2020–2024 yang mendorong transformasi digital dan keterbukaan informasi publik.

 

Sering kali, kehumasan dianggap sebagai bagian pelengkap. Namun Kemenag Garut mencoba mengubah pandangan tersebut. Humas justru menjadi ujung tombak dalam menyampaikan berbagai program, capaian, dan nilai moderasi beragama kepada masyarakat. "Keberhasilan program tidak cukup hanya dilaksanakan, tapi juga harus diketahui publik," ujar salah satu pejabat Kemenag Garut.

 

Tantangan utama dari agenda ini adalah permintaan agar setiap peserta membawa berita yang siap tayang. Ini bisa berupa cerita inspiratif siswa, dokumentasi layanan KUA, inovasi guru, atau aktivitas masyarakat lainnya. Tantangan ini menjadi peluang besar untuk melatih budaya menulis dan berbagi kabar baik dari lingkup madrasah dan KUA.

 

Kemenag Garut ingin membentuk budaya dokumentasi dan literasi digital, sehingga setiap unit kerja tidak hanya bekerja dalam senyap, tetapi juga menginformasikan kebaikan yang mereka lakukan. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat akan semakin tumbuh.

 

Rapat koordinasi ini menjadi ajang kolaborasi nyata menuju madrasah dan KUA yang terbuka, komunikatif, dan inspiratif. Kemenag Garut telah memulai langkahnya. Kini, giliran satuan kerja di bawahnya menjawab tantangan dengan semangat kontribusi. Karena sejatinya, setiap cerita baik pantas untuk disuarakan.

 

Post a Comment

أحدث أقدم