Oleh : Deni Kurniawan As'ari, M.Pd. | Sekjen Agerlip PGM Indonesia
"Alhamdulillah telah terbit buku saya, yang diterbitkan oleh Bimas Islam Kemenag RI. Dapat diakses pada https://simbi.kemenag.go.id/eliterasi/portal-web/buku-digital/satu-atap-empat-agama-belajar-toleransi-dari-masyarakat-yalahatan-6854e0a33e0cf. Salam literasi," ujar Muhamad Nasir Pariusamahu, pengurus Agerlip PGM Indonesia di WAG kemarin.
Menurut Nasir bukunya merupakan hasil dari upaya untuk memahami dan menggali lebih dalam tentang bagaimana masyarakat Yalahatan, sebuah dusun kecil yang terletak di Provinsi Maluku, di timur Indonesia, yang berhasil hidup dalam harmoni meskipun terdiri dari beragam agama yang berbeda.
"Dalam konteks global saat ini, di mana konflik antaragama seringkali menjadi headline di berbagai media, keberadaan masyarakat Yalahatan adalah sebuah oase kedamaian yang patut untuk dicontoh. Mereka bukan hanya hidup berdampingan secara damai, tetapi juga saling menghormati dan merayakan perbedaan," ujarnya.
Nasir menambahkan bukunya tidak hanya menceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat Yalahatan, tetapi juga menyajikan analisis tentang faktor-faktor yang mendukung terciptanya toleransi vdan perdamaian di sana. Melalui berbagai cerita, wawancara, dan observasi, kami berharap pembaca dapat melihat bahwa toleransi dan perdamaian adalah sesuatu yang bisa dicapai. Ia bukanlah sesuatu yang turun dari langit begitu saja, tetapi ia harus diusahakan dengan kemauan dan usaha bersama.
"Semoga buku ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi baru bagi para pembaca, dan menjadi kontribusi kecil kami dalam mendukung terciptanya kehidupan yang lebih toleran dan damai di Indonesia dan di seluruh dunia. Amin…Selamat membaca," pungkasnya.
Judul: “Satu Atap Empat Agama; Belajar Toleransi dan Perdamaian dari Masyarakat Yalahatan”.
Penulis: M. Nasir Pariusamahu dan Syamsuar Hamka
Ketebalan: 175 halaman
Diterbirkan: Bimas Islam Kemenag RI
Tahun 2024, dirilis 2025