Oleh
Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
Wakil
Kepala Bidang Kurikulum MTsN 2 Garut
Kabid
Humas AGERLIP PGM Indonesia
(Naskah
ke 149)
Senin, 14 Juli 2025. Langit
Garut tampak bersahabat, seolah menyambut langkah awal para siswa baru MTs
Negeri 2 Garut yang memulai babak baru dalam hidup mereka melalui kegiatan
MATSAMA (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah). Bukan sekadar perkenalan, inilah hari
yang penuh makna dan semangat.
Dari total 456 pendaftar,
hanya 352 siswa terpilih yang lolos bergabung dengan madrasah favorit ini.
Bukan angka biasa. Mereka adalah siswa-siswi pilihan, yang kini memulai
perjalanan akademik dan spiritual di lingkungan yang mereka sebut “Madrasah
Surgaku.”
Tepat pukul 07.00 WIB,
halaman madrasah sudah dipenuhi barisan siswa dari kelas 7 hingga 9. Drumband
Gita Rabani membuka upacara dengan meriah. Namun yang paling menyentuh adalah
amanat pembina upacara, mewakili Kepala Madrasah Asep Sodikin yang sedang dirawat:
“Kalian adalah generasi
terpilih. Syukurilah dengan belajar sungguh-sungguh, menjaga akhlak, dan
menaati aturan.”
Tak ada yang menyangka,
momen doa bersama untuk kesembuhan Kepala Madrasah menjadi detik paling
khidmat. Al-Fatihah dilantunkan serempak. Doa dan haru melingkupi udara pagi
itu.
Usai upacara, para wali
kelas mulai melakukan inventarisasi kebutuhan kelas, disertai hafalan doa
sebelum dan sesudah belajar. Bagi madrasah ini, pendidikan karakter tidak
menunggu hari kedua. Semuanya dimulai sejak detik pertama.
“Siapa yang mulai belajar
dengan doa, insya Allah ilmunya berkah,” ucap seorang wali kelas saat
membimbing hafalan.
Grup kelas juga dibentuk,
bukan sekadar teknis, tapi demi memperkuat komunikasi antara siswa, wali kelas,
dan orang tua. Inilah wajah pendidikan kolaboratif yang dikedepankan MTsN 2
Garut.
Menjelang siang, para siswa
mengikuti sosialisasi tata tertib. Suasana tetap hidup dan santai. Aturan tidak
disampaikan dengan tekanan, tapi dengan pemahaman. Semuanya ditutup dengan
kegiatan paling sederhana, namun sarat makna: aksi kebersihan lingkungan. Kelas
disapu, teras dibersihkan, tangga dilap. Anak-anak sibuk, tapi tersenyum puas.
“Bersih itu sebagian dari
iman. Kalau kelasnya bersih, hati juga jadi semangat,” kata seorang siswa
sambil mengangkat sapu.
Kegiatan hari pertama ini
bukan cuma rutinitas. Ia menjadi awal pondasi karakter unggul. Menurut dokumen
resmi panitia MATSAMA, seluruh siswa akan mengikuti rangkaian kegiatan selama
dua hari penuh, termasuk olahraga dan Expo Ekstrakurikuler di hari kedua.
Mereka akan dikenalkan pada OSIM, ekskul, dan gerakan cinta lingkungan.
Semua ini bukan sekadar
pembiasaan. Tapi proses bertahap membentuk generasi Qurani: cerdas, santun, dan
mandiri. Madrasah ini bukan hanya tempat menuntut ilmu, tapi taman tempat
karakter tumbuh, hati dibentuk, dan semangat ditanamkan.
Selamat datang, siswa-siswi
terpilih. Inilah awal perjalanan kalian. Jaga semangat, bawa cinta, dan jadikan
madrasah surgamu.
إرسال تعليق