Oleh
Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
Wakil
Kepala Bidang Kurikulum MTsN 2 Garut
Kabid
Humas AGERLIP PGM Indonesia
(Naskah
ke 113)
Pagi itu, langit Bogor seolah ikut bergairah
ketika surat resmi bernomor 60‑A/SB/PGM Indonesia/00/V/2025
terbit dari Pimpinan Pusat Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia. Bukan
sekadar undangan, surat yang dikirim pada 26 Mei 2025 ini adalah panggilan
kehormatan bagi seluruh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD)
untuk turut mencatatkan namanya dalam lembaran sejarah.
Acara yang dijadwalkan berlangsung pada 23–24
Juli 2025 di Ballroom Kementerian Agama RI, Jakarta, tidak hanya merayakan
Harlah ke-17 PGM. Seminar Nasional dan puncaknya, PGM Award 2025, dirancang
sebagai wujud apresiasi atas dedikasi guru madrasah di seluruh Indonesia mereka
yang mendidik dengan hati, sering kali tanpa sorotan, namun penuh ketulusan.
Tema besar pengabdian
“Berkontribusi, Mengajar, dan Memotivasi untuk
Menciptakan Pengajar Madrasah yang Unggul, Sejahtera, dan Terhormat, Menuju
Indonesia Emas 2045.” Lebih dari sekadar kata-kata, tema ini menjadi kompas
untuk merajut masa depan. Lewat diskusi panel, lokakarya inovasi pengajaran,
dan penghargaan bagi pahlawan pendidikan madrasah, PGM ingin memperkuat pondasi
solidaritas dan profesionalisme.
Jejak perjuangan dari Sabang hingga
Merauke
Bayangkan sejenak: para pemimpin guru madrasah
bertemu dalam satu ruang, saling menukar kisah tentang inovasi mengajar tanpa
fasilitas memadai, atau bagaimana menyalakan kembali semangat belajar ketika
harapan hampir padam. Dari paparan lapangan hingga diskusi kebijakan, mereka
merajut strategi bersama agar guru madrasah semakin dihargai dan diberdayakan.
Delegasi penting negeri
PGM Indonesia meminta setiap Kantor Wilayah Kementerian Agama menunjuk dua
utusan dari tingkat provinsi (PW) dan satu utusan dari kabupaten/kota (PD).
Mereka bukan hanya tamu undangan: kehadiran mereka menjadi penentu sinergi
nasional, pengambil keputusan lapangan, dan duta inspirasi bagi rekan sejawat
di daerahnya.
PGM Award 2025: Pengakuan Nasional
Lebih dari sekadar plakat, PGM Award adalah
simbol apresiasi terbesar. Melalui malam penganugerahan, nama-nama yang telah
berkontribusi luar biasa di ruang kelas, lembaga, dan komunitas madrasah akan
disorot, menginspirasi generasi pendidik selanjutnya. Ini momentum untuk
mengatakan: “Kami melihat kerja keras kalian.”
Langkah menuju transformasi
Refleksi kebijakan, dialog antar-jenjang, dan
pembangunan jejaring guru madrasah menjadi output penting Seminar Nasional.
Dari rekomendasi peningkatan kesejahteraan hingga model penguatan kapasitas,
semua dituangkan ke dalam dekade dekade berikutnya, menyiapkan guru madrasah
sebagai garda terdepan mencetak insan berkarakter.
Untuk para Ketua PW dan PD, ini lebih dari hadir
di sebuah acara. Ini soal mengambil peran sentral dalam menulis bab baru
pendidikan Islam di Indonesia. Jika Anda menerima surat ini, siapkan diri,
koordinasikan utusan, dan pastikan kiprah Anda tercatat dalam sejarah.
Hubungi Ketua Panitia Pusat, Asep Rizal Asy’ari,
di 0812‑9764‑6535 untuk konfirmasi dan informasi teknis. Mari bersama wujudkan
madrasah bermartabat dan guru madrasah sejahtera—karena dari madrasah, cahaya
masa depan bangsa bersinar.
Posting Komentar