Sabar dalam Rahmat-Nya

 

Oleh : Dra. Rr. Ayu Dewi Widowati 

Guru MTsN 1 Yogyakarta & Dewan Pakar Agerlip PGM Indonesia


Bulan ramadan adalah saat yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Islam, karena di Bulan Suci Ramadan ini Allah akan memberikan rahmat dan ampunanNya kepada kita semua. Umat Islam berharap saat memasuki bulan ramadan senantiasa diberikan kesehatan agar bisa beribadah dengan maksimal, karena pahala berlipat yang akan kita dapatkan jika kita sungguh-sungguh menjalankan ibadah di bulan suci ramadan. Namun sebagai manusia kita tidak bisa menghindar andaikata pada saat bulan suci ramadan kita diberikan ujian sakit sehingga tidak bisa melaksanakan ibadah puasa dan ibadah lainnya dengan maksimal.

Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan hidup ini penuh ujian, termasuk ujian sakit yang bisa menjadi jalan untuk meningkatkan keimanan dan ketabahan kita. Dalam perjalanan hidup ini, kita dapat menemukan inspirasi dari seseorang yang diuji dengan penyakit, namun tetap bersabar dan bersyukur.

Seorang hamba Allah yang dihadapkan pada cobaan sakit, walaupun merasakan rasa sakit yang melanda, tetap memandangnya sebagai rahmat-Nya. Dalam ketidaknyamanan itu, ia menyadari bahwa nikmat sehat adalah anugerah yang tak ternilai. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:

> "Dan jika Allah menimpakan sesuatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia menghendaki kebaikan bagimu, maka tidak ada yang dapat menolak rahmat-Nya. Dia memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Dan Dia-lah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al-An'am: 17)

Dalam kesakitan yang dijalani, melalui sabar dan syukur, seseorang dapat membuka pintu ampunan dari Allah. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


> "Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seorang muslim, baik itu penyakit, kesedihan, kerisauan, kesakitan, atau bahkan duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapus sebagian dari dosa-dosanya karena itu." (Hadis Riwayat Al-Bukhari)

 

Rasa sakit yang dirasakan menjadi pengingat bahwa setiap nafas yang kita hirup adalah karunia-Nya. Dalam keterbatasan sakit, kita merasakan pentingnya nikmat sehat dan kemampuan bernafas. Allah berfirman:

> "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (Q.S. Ar-Rahman: 13)

Semoga dalam setiap detik rasa sakit,  dapat menggugurkan dosa-dosa kita dan semakin bersyukur kepada Allah atas nikmat sehat yang luar biasa. Dengan kesabaran dan syukur, kita mengukir perjalanan hidup yang penuh makna, menguatkan iman, dan mendekatkan diri kepada Sang Maha Rahman dan Rahim.

 


أحدث أقدم