Persaudaraan Dalam Bingkai Agama dan Negara Menuju Indonesia Solid (7)

 

Oleh Muhamad Nasir Pariusamahu, M.Pd.

Sekjen PGM Indonesia Maluku dan Kabid III Asosiasi Gerakan Literasi Pendidik (Agerlip) PGM Indonesia

Persaudaraan merupakan fondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dalam konteks Indonesia yang multikultural, nilai persaudaraan menjadi kunci utama dalam menciptakan harmoni sosial dan membangun bangsa yang kuat. Persaudaraan dalam bingkai agama dan negara bukan hanya sebatas jargon, tetapi harus diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan demi menciptakan Indonesia yang solid dan kokoh.

Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman luar biasa, baik dari segi suku, agama, maupun budaya. Keberagaman ini merupakan anugerah yang harus dijaga dengan semangat persaudaraan. Dalam Islam, konsep ukhuwah terbagi menjadi tiga: ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama warga negara), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia). Ketiga konsep ini sangat relevan dalam membangun hubungan harmonis di Indonesia.

Persaudaraan dalam bingkai agama mengajarkan nilai-nilai kasih sayang, tolong-menolong, dan toleransi. Setiap agama di Indonesia memiliki ajaran tentang pentingnya hidup berdampingan secara damai. Islam mengajarkan bahwa umat manusia berasal dari satu keturunan yang sama, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, Surah Al-Hujurat ayat 13, bahwa manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal.

Selain Islam, agama lain juga mengajarkan persaudaraan dan perdamaian. Kristen mengajarkan kasih kepada sesama, Hindu mengajarkan konsep dharma yang menuntun kehidupan harmonis, Buddha mengajarkan cinta kasih dan kebijaksanaan, serta Konghucu menanamkan nilai keharmonisan dalam kehidupan sosial. Semua ajaran ini mengarah pada satu tujuan, yaitu menciptakan kehidupan yang damai dan penuh toleransi.

Negara sebagai wadah kehidupan bersama memiliki peran penting dalam menjaga persaudaraan. Pancasila sebagai dasar negara menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dalam keberagaman. Sila ketiga, "Persatuan Indonesia," menegaskan pentingnya solidaritas nasional tanpa membedakan latar belakang suku, agama, dan budaya. Negara harus menjadi fasilitator dalam mempererat persaudaraan di tengah masyarakat.

Konstitusi Indonesia juga menjamin kebebasan beragama dan hak-hak setiap warga negara untuk hidup dengan aman dan damai. UUD 1945 Pasal 29 Ayat 2 menyebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya. Hal ini menunjukkan bahwa negara memiliki komitmen kuat dalam menjaga harmoni sosial.

Namun, tantangan dalam menjaga persaudaraan tetap ada. Isu-isu intoleransi, politik identitas, dan penyebaran ujaran kebencian kerap menjadi ancaman bagi persatuan bangsa. Media sosial sering kali menjadi alat propaganda yang memperkeruh hubungan antarsesama. Oleh karena itu, perlu ada upaya kolektif dari semua pihak, baik pemerintah, tokoh agama, maupun masyarakat, untuk memperkuat nilai persaudaraan.

Pendidikan menjadi salah satu instrumen penting dalam membangun persaudaraan. Kurikulum pendidikan harus memasukkan nilai-nilai toleransi dan keberagaman agar generasi muda tumbuh dengan pemahaman yang lebih inklusif. Sekolah dan institusi pendidikan harus menjadi tempat yang menanamkan semangat kebersamaan tanpa diskriminasi.

Selain itu, peran keluarga dalam menanamkan nilai persaudaraan juga sangat krusial. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang membentuk karakter anak-anak. Orang tua harus menanamkan nilai-nilai kebajikan sejak dini agar mereka tumbuh menjadi individu yang menghargai perbedaan dan mengutamakan persatuan.

Pemerintah harus proaktif dalam membangun kebijakan yang memperkuat persaudaraan nasional. Program-program yang mengedepankan dialog lintas agama dan budaya harus lebih digalakkan. Misalnya, melalui kegiatan gotong royong, festival budaya, dan pertemuan antarumat beragama yang mempererat hubungan sosial.

Persaudaraan dalam bingkai agama dan negara juga membutuhkan dukungan dari tokoh masyarakat dan pemimpin agama. Mereka memiliki peran sebagai panutan yang dapat menyebarkan pesan damai dan persatuan. Sikap moderat dan inklusif dari para pemimpin agama dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam bersikap terhadap perbedaan.

Keberagaman tidak boleh menjadi pemicu perpecahan, melainkan harus dijadikan sebagai kekuatan. Sejarah telah membuktikan bahwa persatuan yang kuat mampu membawa bangsa ini melalui berbagai tantangan, mulai dari masa kolonialisme hingga era modern saat ini. Oleh karena itu, kita harus terus menjaga nilai-nilai kebersamaan yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mulai membangun persaudaraan dengan cara sederhana, seperti menghargai pendapat orang lain, menghindari ujaran kebencian, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Hal-hal kecil ini memiliki dampak besar dalam mempererat hubungan sosial.

Selain itu, media massa dan media sosial harus digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan pesan-pesan positif. Konten yang menginspirasi persatuan harus lebih banyak diproduksi daripada konten yang bersifat provokatif dan memecah belah.

Kesadaran kolektif tentang pentingnya persaudaraan harus terus diperkuat. Dengan adanya kesadaran ini, kita dapat bersama-sama melawan segala bentuk perpecahan yang dapat mengancam keutuhan bangsa. Indonesia yang solid hanya dapat terwujud jika setiap warganya memiliki komitmen yang kuat untuk hidup rukun dalam keberagaman.

Persaudaraan dalam bingkai agama dan negara bukan hanya sekadar konsep, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Setiap individu memiliki peran dalam membangun solidaritas nasional. Dengan menjaga nilai-nilai persaudaraan, kita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Mari kita jadikan persaudaraan sebagai fondasi dalam membangun Indonesia yang lebih maju. Dengan semangat kebersamaan, kita dapat menghadapi berbagai tantangan dan membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih cerah. Indonesia solid adalah Indonesia yang penuh dengan cinta, toleransi, dan kebersamaan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama