Mengisi Ruang Kosong Dalam Jiwa: Pandangan Islam (Motivasi dan Pengembangan Diri)

 


Oleh : Nyai Herawati, S.E., S.Pd.I., M.Pd.

Bendahara Umum Agerlip Indonesia dan Praktisi Pendidikan

Setiap manusia mengalami masa-masa kekosongan dalam jiwa, baik karena kehilangan, kekecewaan, atau pencarian makna hidup itu adalah fitroh karena manusia termasuk makhluk mulia yang lemah serta tempat lupa dengan kadar keimanan yang naik turun. Dalam Islam, kekosongan ini bukan sekadar fenomena psikologis, tetapi juga tanda bahwa hati membutuhkan pengisian dengan hal yang lebih bermakna: iman, zikir, dan amal saleh.

Kekosongan Jiwa dalam Perspektif Islam

Allah menciptakan manusia dengan fitrah yang cenderung mencari makna dan kebenaran. Namun, jika hati tidak diisi dengan kebaikan dan ketaatan, ia akan mudah dikuasai oleh kesedihan, kebingungan, atau bahkan kesesatan. Allah berfirman:

“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Taha: 124)

Ayat ini menegaskan bahwa kekosongan jiwa bisa menjadi akibat dari berpalingnya seseorang dari Allah dan perintah-Nya.

Bagaimana Cara Mengisi Kekosongan Jiwa

1. Mendekat kepada Allah melalui Ibadah

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

"Ketahuilah, bahwa dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibadah seperti sholat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir adalah cara utama untuk mengisi hati dengan ketenangan. Allah berfirman:

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

2. Bersyukur dan Menerima Takdir Allah

Sering kali kekosongan jiwa muncul karena ketidakpuasan terhadap keadaan hidup. Islam mengajarkan bahwa menerima takdir Allah adalah kunci kebahagiaan. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

“Lihatlah orang yang berada di bawah kalian dan jangan melihat orang yang berada di atas kalian, karena itu lebih pantas agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepada kalian.” (HR. Muslim)

3. Berbuat Kebaikan dan Menjalin Silaturahmi

Rasa kosong bisa muncul ketika seseorang hidup hanya untuk dirinya sendiri. Islam mengajarkan pentingnya berbagi , membantu sesame dan menyebarkan cinta kasih pada alam semesta.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain." (HR. Ahmad)

4. Menuntut Ilmu dan Meningkatkan Pemahaman Agama

Ilmu adalah cahaya yang mengusir kegelapan hati. Dengan memahami Islam lebih dalam, seseorang bisa menemukan makna hidup dan pandanag yang lebih luas sampai menembus batas kedekatan dengan sang penciptanya.

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11)

Kekosongan dalam jiwa bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, tetapi sinyal bahwa hati butuh pengisian yang benar. Dengan mendekat kepada Allah, menerima takdir, berbuat kebaikan, dan menuntut ilmu,

Semoga kita hamba-hamba Allah yang bisa mengisi ruang kosong dalam jiwa dengan ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki.

Post a Comment

أحدث أقدم