(24) Info Penting: Surat Maryam Ayat 30-35 – Energi Bagi Pejuang yang Melawan Kemustahilan

 

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag

Melawan Kemustahilan dengan Cahaya Surat Maryam Ayat 30-35. Hidup sering kali membawa kita pada jalan yang terasa mustahil. Ada saat-saat di mana harapan terasa begitu jauh, dan keberhasilan tampak seperti impian yang tak tergapai. Namun, bagi mereka yang berjuang, ada satu kekuatan yang dapat menjadi energi dalam menghadapi segala tantangan: firman Allah dalam Surat Maryam ayat 30-35.

Ayat-ayat ini menceritakan tentang Nabi Isa yang berbicara sejak dalam buaian, membuktikan bahwa apa yang tampak mustahil di mata manusia adalah perkara kecil bagi Allah. Jika seorang bayi bisa berbicara untuk membela kesucian ibunya, maka segala kemustahilan dalam hidup kita pun bisa dikalahkan dengan keyakinan dan usaha.

Lalu, bagaimana kita bisa mengambil pelajaran dari ayat ini? Bagaimana kita menjadikannya energi untuk melawan batasan yang kita anggap tak mungkin ditembus?

1. Mengapa Kita Harus Melawan Kemustahilan?

Kemustahilan bukanlah batas yang sejati, melainkan sekadar ilusi yang dibangun oleh ketakutan dan keterbatasan pikiran manusia. Jika kita percaya bahwa sesuatu itu mustahil, maka kita telah kalah sebelum mencoba. Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu mungkin bagi Allah (Ali Imran: 26). Oleh karena itu, kita harus menanamkan dalam diri bahwa batasan hanya ada jika kita menyerah.

Surat Maryam ayat 30-35 menegaskan bahwa Allah selalu memberi pertolongan kepada hamba-Nya yang bertakwa dan bersabar. Maka, jika kita merasa jalan keluar terasa tertutup, ingatlah bahwa Allah memiliki kunci dari setiap kesulitan.

2. Cara Melawan Kemustahilan dengan Energi Surat Maryam Ayat 30-35

Berikut beberapa langkah praktis untuk mengubah keterbatasan menjadi kemungkinan nyata:

A. Perkuat Keyakinan (Tawakkal dan Husnuzan kepada Allah)

Ketika menghadapi tantangan, jangan biarkan diri tenggelam dalam keraguan. Katakan pada diri sendiri: "Jika Allah bisa membuat Nabi Isa berbicara dalam buaian, maka tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya." Keyakinan ini akan menjadi fondasi yang menguatkan mental kita dalam menghadapi segala tantangan.

B. Gunakan Strategi Metakognitif (Sadari Pola Pikir dan Atur Ulang Mindset)

Metakognisi adalah kesadaran terhadap cara kita berpikir. Jika kita terus-menerus mengatakan bahwa sesuatu mustahil, maka otak akan mengunci kemungkinan itu. Sebaliknya, jika kita mengubah pola pikir dan berkata, "Aku belum menemukan caranya, tapi aku yakin bisa," maka pikiran akan mencari jalan keluar.

C. Lakukan Ikhtiar Maksimal (Kerja Keras yang Terarah)

Keajaiban tidak datang tanpa usaha. Nabi Isa berbicara bukan hanya karena keajaiban semata, tetapi karena itu adalah ketetapan Allah untuk menyampaikan kebenaran. Dalam kehidupan kita, Allah juga memberikan kesempatan bagi mereka yang berjuang. Jangan hanya berharap keajaiban tanpa bekerja, tetapi bergeraklah dengan rencana dan tekad yang kuat.

D. Jadikan Doa sebagai Senjata Utama

Doa adalah komunikasi langsung dengan Allah, Sang Pemilik segala kemungkinan. Bacalah Surat Maryam ayat 30-35 sebagai bentuk penguatan diri, seraya memohon agar Allah memberikan jalan keluar atas kesulitan yang dihadapi.

3. Pencerahan: Kunci untuk Mengalahkan Kemustahilan

Jika kita ingin mengubah hidup dan melawan kemustahilan, maka kita harus mengubah cara kita memandang dunia. Kemustahilan hanya ada dalam pikiran orang yang takut mencoba. Surat Maryam ayat 30-35 mengajarkan bahwa keajaiban terjadi bagi mereka yang memiliki iman, keberanian, dan ketekunan.

Jadi, saat hidup terasa berat, saat harapan tampak redup, ingatlah bahwa Allah lebih besar dari masalah kita. Tidak ada tantangan yang terlalu sulit bagi-Nya. Bangkitlah, lawan batasanmu, dan percayalah bahwa pertolongan-Nya selalu dekat!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama