Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd.
Muaro
Jambi – Banjir yang melanda Kabupaten Muaro
Jambi akibat meluapnya Sungai Batanghari kini memasuki hari kelima. Hujan lebat
yang mengguyur setiap hari membuat kondisi semakin parah, dengan rumah-rumah
warga dan sekolah terendam air. Ketinggian air terus meningkat hingga mencapai
hampir sepinggang orang dewasa, menyisakan sedikit ruang bagi warga untuk
beraktivitas.
Banjir
dan bencana alam lainnya pada musim hujan adalah peristiwa alam yang sering
terjadi akibat curah hujan yang tinggi dalam waktu yang lama. Beberapa bencana
alam yang umum terjadi selama musim hujan meliputi:
- Banjir
– Terjadi akibat meluapnya sungai, saluran drainase yang tersumbat, atau hujan deras yang turun secara
terus-menerus, seperti yang terjadi di Kabupaten Muaro Jambi.
- Tanah Longsor
– Biasanya terjadi di daerah perbukitan atau pegunungan ketika tanah yang
jenuh air kehilangan daya ikatnya dan akhirnya longsor.
- Banjir Bandang
– Banjir yang datang secara tiba-tiba dengan arus yang sangat deras,
sering kali membawa material seperti lumpur dan batu.
- Puting Beliung
– Angin kencang yang bisa merusak rumah, pohon, dan infrastruktur, sering
terjadi bersamaan dengan hujan lebat.
- Gelombang Pasang dan
Abrasi – Terjadi di daerah pesisir
akibat badai laut yang dipicu oleh hujan deras dan angin kencang.
Bencana-bencana
ini dapat mengancam keselamatan jiwa, merusak infrastruktur, dan menyebabkan
kesulitan bagi masyarakat, seperti yang dialami warga di Muaro Jambi yang
kesulitan mendapatkan air bersih akibat banjir. Oleh karena itu, diperlukan
langkah-langkah mitigasi seperti perbaikan drainase, reboisasi, serta edukasi
kesiapsiagaan bagi masyarakat.
Salah
satu warga Kab. Muaro Jambi, Dusun Kademangan, RT.04, Ibu Silvi, menceritakan
kesulitan yang dialami bersama keluarganya. “Air bersih sangat sulit didapat.
Kami terpaksa memasak di atas meja dan tidur di balai-balai darurat agar tetap
aman dari genangan air,” ujarnya. Selain itu, ancaman bahaya binatang melata
seperti ular dan biawak semakin membuat warga waspada di tengah kondisi yang
sudah sulit.
Tidak
hanya rumah-rumah warga, fasilitas pendidikan pun terdampak. Sekolah-sekolah
terendam, membuat aktivitas belajar-mengajar terhenti. Warga berharap adanya
bantuan segera, terutama dalam penyediaan air bersih dan bahan makanan.
Banjir
yang berkepanjangan ini menjadi peringatan akan perlunya upaya mitigasi yang
lebih baik di masa depan, termasuk perbaikan sistem drainase dan
langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak bencana serupa. Sementara
itu, warga terus berjuang bertahan dalam kondisi sulit, menunggu bantuan yang
diharapkan segera datang.
|
|
Bionarasi
: Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd. adalah seorang pendidik yang berdedikasi
dalam pengembangan pendidikan di madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan
Cendekia Jambi dan bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif
membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga
merupakan aktivis organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI,
Forkom Ormas Jambi, yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan.
Sebagai penulis, Dr. Aty telah menghasilkan berbagai karya di bidang
pendidikan dan manajemen pendidikan,
yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di Indonesia. |
Posting Komentar