Dalam perjalanan menuju keberhasilan, kita sering
menemukan dua jenis penonton: mereka yang menunggu kita gagal dan mereka yang
menunggu kita menyerah. Keduanya tidak berharap melihat kita berkembang;
sebaliknya, mereka menantikan saat kita terjatuh, kehilangan semangat, dan
akhirnya berhenti berjuang. Namun, satu hal yang bisa kita lakukan untuk
membalas ekspektasi mereka adalah dengan membuat mereka menunggu selamanya.
Mengapa ada orang yang ingin melihat kita gagal?
Jawabannya sederhana: keberhasilan kita sering kali menjadi cermin bagi
ketidakberhasilan mereka. Mereka yang enggan berusaha atau takut melangkah akan
merasa terganggu oleh orang-orang yang berani mencoba dan bergerak maju. Dalam
ketidakmampuan mereka untuk mencapai impian sendiri, mereka lebih memilih
melihat orang lain tersandung. Rasa iri, ketidakpercayaan diri, dan bahkan
ketakutan bahwa orang lain akan melampaui mereka membuat mereka ingin melihat kita
jatuh.
Di sisi lain, ada mereka yang menunggu kita menyerah.
Mereka mungkin tidak secara terang-terangan berharap kita gagal, tetapi mereka
juga tidak ingin kita bertahan. Mereka meragukan keteguhan kita, menunggu saat
di mana kita merasa kelelahan, kehilangan harapan, dan akhirnya berhenti
berusaha. Mereka percaya bahwa kita tidak cukup kuat untuk bertahan dalam
tekanan dan tantangan kehidupan.
Tetapi, apa yang akan terjadi jika kita memilih untuk
terus melangkah? Jika kita tidak pernah menyerah, tidak peduli seberapa banyak
rintangan menghadang? Jika setiap kegagalan hanya menjadi batu loncatan untuk
bangkit lebih tinggi? Saat itulah kita mulai mengendalikan alur cerita kita
sendiri. Kita tidak hanya membuktikan kepada mereka bahwa mereka salah, tetapi
juga menunjukkan bahwa tekad dan kerja keras selalu menang melawan keraguan dan
pesimisme.
Keberhasilan bukan tentang tidak pernah jatuh, tetapi
tentang selalu bangkit setiap kali terjatuh. Thomas Edison mengalami ribuan
kali kegagalan sebelum akhirnya berhasil menciptakan bola lampu. Michael Jordan
dikeluarkan dari tim basket sekolahnya sebelum menjadi legenda. J.K. Rowling
menerima puluhan penolakan sebelum bukunya diterbitkan. Jika mereka menyerah,
dunia tidak akan pernah mengenal karya dan pencapaian mereka.
Jadi, jika ada yang menunggu kita gagal, biarkan
mereka menunggu. Jika ada yang menunggu kita menyerah, buat mereka terus
menunggu. Jangan biarkan pandangan orang lain menentukan nasib kita. Yang
terpenting bukanlah bagaimana mereka melihat kita, tetapi bagaimana kita
melihat diri sendiri. Kita adalah arsitek dari masa depan kita sendiri, dan
satu-satunya cara untuk membuat mereka menunggu selamanya adalah dengan terus
maju, terus berusaha, dan terus bermimpi.
Maka, jadilah seseorang yang tak terhentikan. Buktikan
bahwa kegagalan hanya sementara dan keberhasilan hanyalah soal waktu bagi
mereka yang tidak pernah menyerah. Pada akhirnya, orang-orang yang dulu
menunggu kejatuhan kita akan berakhir menjadi saksi dari kemenangan kita. Dan
saat itu terjadi, mereka tidak lagi menunggu—mereka hanya bisa terpaku, kagum,
dan mungkin menyesali mengapa mereka tidak ikut berjuang bersama kita sejak
awal.
إرسال تعليق