(11) Refleksi Ramadan: Biarkan Mereka Menunggu Selamanya

 


Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag

Dalam perjalanan menuju keberhasilan, kita sering menemukan dua jenis penonton: mereka yang menunggu kita gagal dan mereka yang menunggu kita menyerah. Keduanya tidak berharap melihat kita berkembang; sebaliknya, mereka menantikan saat kita terjatuh, kehilangan semangat, dan akhirnya berhenti berjuang. Namun, satu hal yang bisa kita lakukan untuk membalas ekspektasi mereka adalah dengan membuat mereka menunggu selamanya.

Mengapa ada orang yang ingin melihat kita gagal? Jawabannya sederhana: keberhasilan kita sering kali menjadi cermin bagi ketidakberhasilan mereka. Mereka yang enggan berusaha atau takut melangkah akan merasa terganggu oleh orang-orang yang berani mencoba dan bergerak maju. Dalam ketidakmampuan mereka untuk mencapai impian sendiri, mereka lebih memilih melihat orang lain tersandung. Rasa iri, ketidakpercayaan diri, dan bahkan ketakutan bahwa orang lain akan melampaui mereka membuat mereka ingin melihat kita jatuh.

Di sisi lain, ada mereka yang menunggu kita menyerah. Mereka mungkin tidak secara terang-terangan berharap kita gagal, tetapi mereka juga tidak ingin kita bertahan. Mereka meragukan keteguhan kita, menunggu saat di mana kita merasa kelelahan, kehilangan harapan, dan akhirnya berhenti berusaha. Mereka percaya bahwa kita tidak cukup kuat untuk bertahan dalam tekanan dan tantangan kehidupan.

Tetapi, apa yang akan terjadi jika kita memilih untuk terus melangkah? Jika kita tidak pernah menyerah, tidak peduli seberapa banyak rintangan menghadang? Jika setiap kegagalan hanya menjadi batu loncatan untuk bangkit lebih tinggi? Saat itulah kita mulai mengendalikan alur cerita kita sendiri. Kita tidak hanya membuktikan kepada mereka bahwa mereka salah, tetapi juga menunjukkan bahwa tekad dan kerja keras selalu menang melawan keraguan dan pesimisme.

Keberhasilan bukan tentang tidak pernah jatuh, tetapi tentang selalu bangkit setiap kali terjatuh. Thomas Edison mengalami ribuan kali kegagalan sebelum akhirnya berhasil menciptakan bola lampu. Michael Jordan dikeluarkan dari tim basket sekolahnya sebelum menjadi legenda. J.K. Rowling menerima puluhan penolakan sebelum bukunya diterbitkan. Jika mereka menyerah, dunia tidak akan pernah mengenal karya dan pencapaian mereka.

Jadi, jika ada yang menunggu kita gagal, biarkan mereka menunggu. Jika ada yang menunggu kita menyerah, buat mereka terus menunggu. Jangan biarkan pandangan orang lain menentukan nasib kita. Yang terpenting bukanlah bagaimana mereka melihat kita, tetapi bagaimana kita melihat diri sendiri. Kita adalah arsitek dari masa depan kita sendiri, dan satu-satunya cara untuk membuat mereka menunggu selamanya adalah dengan terus maju, terus berusaha, dan terus bermimpi.

Maka, jadilah seseorang yang tak terhentikan. Buktikan bahwa kegagalan hanya sementara dan keberhasilan hanyalah soal waktu bagi mereka yang tidak pernah menyerah. Pada akhirnya, orang-orang yang dulu menunggu kejatuhan kita akan berakhir menjadi saksi dari kemenangan kita. Dan saat itu terjadi, mereka tidak lagi menunggu—mereka hanya bisa terpaku, kagum, dan mungkin menyesali mengapa mereka tidak ikut berjuang bersama kita sejak awal.

Post a Comment

أحدث أقدم