Analisis Tafsir dan Sains: Mengapa Al-Qur’an Menyebut Al-Hūt (Ikan Besar) dalam QS. As-Saffat ayat 142?

 


Oleh: Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd

Ketua Umum PGM Ind Wil. Jambi

Pengawas MA Kab. Muaro Jambi

Ketua III Forkom Ormas Jambi

 

Ayat Terkait

فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ “Maka ia (Yunus) ditelan oleh ikan besar, sedang ia dalam keadaan tercela (karena tergesa-gesa meninggalkan kaumnya).”  QS. As-Saffat: 142

Ayat ini menggambarkan fase penting dalam perjalanan spiritual Nabi Yunus-pemurnian diri melalui ujian.


1. Tafsir Ayat: Siapa Al-Hūt yang Disebut dalam Al-Qur’an?

a. Makna “Al-Hūt”

Dalam bahasa Arab:

  • الحو (Al-Hūt) berarti ikan besar,
  • dan sering digunakan untuk menunjuk paus (whale) atau hewan laut raksasa sejenis.

b. Tafsir Para Ulama

1. Tafsir Ibn Katsir

Ikan besar yang menelan Yunus bukan untuk membunuhnya, tetapi menjadi tempat ia bertaubat dan berzikir, menunjukkan bahwa hewan tersebut digerakkan oleh kehendak Allah.

2. Tafsir Al-Qurthubi

Penelanan tersebut merupakan mukjizat, bukan fenomena biologis biasa. Perut ikan menjadi tempat perlindungannya, bukan penghancurnya.

3. Tafsir Al-Tabari

Allah memerintahkan ikan itu:

  • tidak melukai Yunus,
  • tidak mematahkan tulangnya,
  • tidak merusak tubuhnya.

Ini menunjukkan bahwa ikan besar bukan penyebab azab, tapi justru alat rahmat dan pendidikan Ilahi.

2. Analisis Sains: Mungkinkah Manusia Bertahan Dalam Perut Paus?

Walaupun kisah Nabi Yunus adalah mukjizat, beberapa fakta sains memberikan konteks:

 

a. Hewan Laut yang Berukuran Cukup Besar

Contoh paus terbesar:

  1. Paus Biru (Blue Whale)
    • Panjang: 30 meter
    • Berat: 150 ton
    • Tenggorokan tidak cukup besar untuk menelan manusia.
  2. Paus Sperma (Sperm Whale)
    • Panjang: 20 meter
    • Tenggorokan cukup besar untuk menelan manusia.
    • Memangsa cumi-cumi raksasa seukuran manusia.

Para ilmuwan menilai satu-satunya paus yang secara anatomis mampu menelan manusia adalah Sperm Whale.

b. Tantangan Biologis Jika Secara Alami Manusia Masuk ke Dalam Perut Paus

Secara sains, perut paus memiliki:

  • Keasaman tinggi (pH 2) → dapat merusak jaringan.
  • Ruang terbatas dan penuh enzim pencernaan.
  • Kekurangan oksigen.
  • Kontraksi perut kuat.

Secara ilmiah mustahil manusia hidup normal dalam perut paus.

Namun dalam kisah Nabi Yunus, semua hukum alam ditangguhkan oleh kehendak Allah.

Karena itu para mufasir sepakat:

  • Peristiwa ini bukan peristiwa biasa,
  • Melainkan mu‘jizah (tanda kekuasaan Allah di luar hukum alam).

 

3. Fakta Sains yang Relevan dengan Kisah Nabi Yunus

1. Mamalia Laut Raksasa Bisa “Mengangkat” Manusia ke Permukaan

Beberapa kasus modern:

  • Divers pernah terdorong ke permukaan oleh paus yang mereka ganggu atau yang merasa terancam.
  • Ada kasus paus tersedak benda besar, kemudian memuntahkannya.

Hal ini mengingatkan pada QS. Al-Qalam ayat 49: “…seandainya ia tidak termasuk orang yang banyak berzikir, niscaya ia akan tetap tinggal dalam perut ikan hingga hari kebangkitan.”

Paus dapat menahan benda besar dalam tubuhnya untuk waktu tertentu → relevan secara analogis.

2. Suara di Laut Dalam Mirip Kondisi “Perut Ikan”

Laut dalam gelap total dan penuh tekanan, cocok menggambarkan:

  • kondisi keterasingan,
  • ruang sempit,
  • suasana mencekam.

Ini sesuai doa Nabi Yunus:

Laa ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu minaz-zalimin.” (QS. Al-Anbiya: 87)

Riset psikologi menyebut:

  • Dalam kondisi isolasi total, kesadaran manusia meningkat drastis.
  • Mirip “ruang kontemplasi” Ilahi yang dialami Nabi Yunus.

3. Migrasi Paus

Sperm whale bermigrasi melalui rute panjang di samudera.

Kisah Nabi Yunus memungkinkan:

  • Ia berada di rute migrasi paus,
  • Paus muncul saat badai (paus sensitif terhadap getaran),
  • Allah mengatur waktu dan laut agar menjadi “sekoci penyelamat”.

 

4. Hikmah Tafsir dan Spiritual

1. Pengajaran melalui makhluk besar

Allah menggunakan makhluk terbesar di laut untuk mengajarkan:

  • kerendahan hati,
  • kesabaran,
  • taubat,
  • ketergantungan total pada Allah.

2. Allah mampu mengubah tempat azab menjadi tempat rahmat

Perut paus menjadi:

  • tempat zikir,
  • tempat keselamatan,
  • tempat pembentukan mental seorang nabi.

3. Keselamatan sejati datang dari zikir

Zikir Nabi Yunus disebut “doa penyelamat orang beriman”.

 

5. Kesimpulan

Penyebutan Al-Hūt (Ikan Besar/Paus) dalam QS. As-Saffat ayat 142 memiliki makna mendalam:

Secara Tafsir

  • Paus menjadi alat rahmat Allah untuk menyelamatkan Yunus.
  • Penelanan tersebut adalah mu‘jizah, bukan peristiwa biologis biasa.
  • Paus memperlihatkan kepatuhan makhluk pada perintah Allah.

Secara Sains

  • Hanya paus sperma yang secara anatomis mampu menelan manusia.
  • Namun hukum biologi tidak mencukupi untuk menjelaskan keselamatan Yunus—karena peristiwa itu melampaui sains.
  • Laut dalam, migrasi paus, dan perilaku mamalia raksasa memberi konteks ilmiah yang memperkaya pemahaman.

Secara Spiritual

  • Zikir adalah penyelamat dalam kesempitan hidup.
  • Allah mampu mengubah bencana menjadi jalan keselamatan.
  • Kisah ini mendidik manusia tentang sabar, tawakkal, dan taubat.

Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd. adalah seorang pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan aktivis organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi, yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty telah menghasilkan berbagai karya di bidang pendidikan dan manajemen pendidikan, yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di Indonesia.

 

Post a Comment

أحدث أقدم