Perajin Perhiasan Tembaga Bermotif Klasik dari Jambi

 



Oleh: Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd

Ketua Umum PGM Ind Wil. Jambi

Pengawas MA Kab. Muaro Jambi

Ketua III Forkom Ormas Jambi

 




 

Pendahuluan

Jambi dikenal sebagai salah satu daerah yang kaya dengan tradisi kriya logam, khususnya kerajinan perhiasan berbahan tembaga. Hasil karya perajin Jambi memiliki kekhasan pada motif klasik, bentuk yang elegan, serta teknik pengerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi. Keindahan dan nilai filosofis motifnya menjadikan perhiasan tembaga Jambi tidak hanya berfungsi sebagai aksesori, tetapi juga simbol budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Sejarah Kerajinan Perhiasan Tembaga di Jambi

Kerajinan logam di Jambi telah berkembang sejak masa kerajaan Melayu Jambi dan kesultanan Jambi pada abad ke-14 hingga ke-17. Pada masa itu, tembaga dan kuningan digunakan untuk membuat:

a.       Perhiasan bangsawan, seperti gelang, pending (ikat pinggang), kalung, dan anting.

  1. Atribut upacara adat, seperti hiasan kepala pengantin, perlengkapan tari, dan ornamen rumah.
  2. Peralatan rumah tangga tradisional.

Pengaruh budaya Melayu, Minangkabau, serta interaksi dagang dengan pedagang India dan Timur Tengah memperkaya ragam motif yang dipakai. Hingga kini, jejak motif klasik tersebut tetap dipertahankan oleh para perajin, sehingga menjadi identitas kuat dalam setiap karya.

Keunikan Motif Klasik Perhiasan Tembaga Jambi

Motif-motif perhiasan tembaga Jambi biasanya terinspirasi dari:

1. Alam

a.       Bunga melati

  1. Bunga tanjung
  2. Daun pakis
  3. Ulat dan sulur tumbuhan

2. Simbol budaya Melayu

a.       Awan berarak

  1. Pucuk rebung
  2. Bungo jepara

3. Motif tradisi tenun Jambi

Beberapa perajin mengambil inspirasi dari:

a.       Motif Pucuk Rebung

  1. Motif Burung Hong
  2. Motif Daun Sawit
  3. Motif Angso Duo

Motif-motif tersebut memberikan kesan elegan, halus, dan mewah pada perhiasan tembaga.

Model-Model Perhiasan Tembaga Khas Jambi

Perhiasan tembaga Jambi memiliki model yang terus beradaptasi dengan selera modern, tanpa meninggalkan sentuhan klasik.

1. Gelang dan Keket

Gelang dibuat dengan teknik ukir pukul atau ukiran timbul. Polanya klasik dengan lengkungan halus.
Model gelang yang populer:

a.       Gelang motif sulur

  1. Gelang pucuk rebung
  2. Keket ukir tangan untuk pengantin

2. Kalung dan Liontin

Kalung tembaga dipadukan dengan liontin bermotif flora atau geometris klasik.
Model:

a.       Kalung ukiran motif angso duo

  1. Liontin bunga melati
  2. Kalung bertingkat (layered) khas Melayu

3. Anting dan Giwang

Anting umumnya berbentuk:

a.       Anting lempeng berukir

  1. Anting bulat dengan motif bunga
  2. Giwang kecil bermotif daun

Ringan, elegan, dan cocok untuk dipakai sehari-hari.

4. Bros dan Peniti Songket

Penggunaan bros tembaga menjadi pelengkap busana adat dan songket. Model:

a.       Bros berbentuk bunga tanjung

  1. Peniti songket motif pucuk rebung
  2. Bros besar untuk pengantin perempuan

5. Aksesoris Pengantin

Kerajinan ini erat kaitannya dengan busana pengantin Melayu Jambi. Contoh:

a.       Mahkota pengantin

  1. Pending (ikat pinggang)
  2. Siger kecil

Material dan Teknik Pembuatan Perhiasan Tembaga Jambi

1. Bahan Utama

a.       Tembaga murni (Cu): mudah dibentuk, lentur, dan memberikan warna klasik keemasan kemerahan.

  1. Bahan tambahan:

a.       Kuningan (Brass)

    1. Perak tipis sebagai kombinasi
    2. Batu permata sintetis untuk hiasan

2. Teknik Pengerjaan

Kerajinan tembaga Jambi mengandalkan proses manual:

a. Pembentukan (Forming)

Tembaga dipotong, dipanaskan, lalu dibentuk menggunakan palu, tang, dan cetakan.

b. Pengukiran (Engraving)

Motif dibuat dengan teknik:

a.       Ukir pahat

  1. Ukir pukul
  2. Tekstur timbul

Setiap motif dirancang dengan perhitungan pola, termasuk matematika sederhana tentang:

a.       Simetri bentuk

  1. Jumlah lekukan
  2. Jarak antar motif
  3. Repetisi pola

Hal ini membuat motif terlihat rapi dan harmonis.

c. Poles dan Finishing

Perhiasan dipoles hingga mengkilap, lalu diberi pelapis:

a.       Coating bening

  1. Lapisan emas (gold plating) untuk model premium

Tantangan Perajin dan Masa Depan Kerajinan Tembaga Jambi

Jumlah perajin tembaga di Jambi semakin berkurang. Faktor penyebabnya antara lain:

a.       Proses pembuatan yang lama dan membutuhkan kesabaran tinggi.

  1. Minimnya minat anak muda, karena pekerjaan ini memerlukan ketelatenan dan hasilnya tidak instan.
  2. Persaingan perhiasan modern yang lebih cepat diproduksi.
  3. Kurangnya regenerasi dalam keluarga perajin.

Padahal, kerajinan tembaga memiliki nilai seni tinggi, serta potensi ekonomi besar jika dikembangkan sebagai produk wisata budaya.

Upaya pelestarian yang bisa dilakukan:

a.       Program pelatihan khusus bagi remaja.

  1. Kolaborasi dengan desainer modern.
  2. Promosi digital untuk menjangkau pasar global.
  3. Dukungan pemerintah terhadap UMKM kerajinan tradisional.

Penutup

Perhiasan tembaga bermotif klasik dari Jambi bukan sekadar aksesori, tetapi warisan budaya yang memadukan seni, filosofi, dan keterampilan tangan tingkat tinggi. Di balik setiap ukiran terdapat kerja keras perajin yang setia menjaga tradisi. Dengan dukungan dan minat generasi muda, kerajinan ini dapat terus hidup dan menjadi kebanggaan dalam identitas budaya Jambi.

Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd. adalah seorang pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan aktivis organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi, yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty telah menghasilkan berbagai karya di bidang pendidikan dan manajemen pendidikan, yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di Indonesia.

 

Post a Comment

أحدث أقدم