Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd
Ketua Umum PGM Ind Wil. Jambi
Pengawas MA Kab. Muaro Jambi
Ketua III Forkom Ormas Jambi
Bayi
yang baru lahir selalu menghadirkan rasa takjub. Tubuhnya mungil, kulitnya
halus, dan setiap gerakannya tampak begitu polos dan menggemaskan. Namun, di
balik senyum manis dan tangisan kecil itu, bayi belum bisa berbicara
untuk menyampaikan apa yang ia rasakan.
Lalu, bagaimana cara kita memahami bayi yang masih berusia 0 hingga 6 bulan?
1.
Bahasa Pertama Bayi Adalah Tangisan
Tangisan
adalah cara utama bayi berkomunikasi. Meski terdengar sama di telinga
orang dewasa, seiring waktu, orang tua akan mulai mengenali perbedaan nada dan
pola tangisannya.
a.
Tangisan pendek dan berulang bisa berarti
lapar.
- Tangisan melengking mungkin
menandakan ketidaknyamanan atau sakit.
- Tangisan lembut disertai gerakan
tangan bisa jadi hanya ingin digendong dan merasa aman.
Kuncinya
adalah peka terhadap konteks yaitu kapan bayi terakhir makan, tidur,
atau harus diganti popoknya.
2.
Gerak Tubuh dan Ekspresi Wajah
Bayi
berkomunikasi lewat bahasa tubuh.
a.
Mengepalkan tangan atau menendang-nendang
bisa berarti ia bersemangat.
- Mengalihkan pandangan atau menggeliat
bisa jadi tanda bahwa ia lelah atau butuh istirahat.
- Senyuman pertama (biasanya muncul di
usia 6–8 minggu) bukan sekadar refleks, tapi bentuk respon sosial
pertama dari bayi terhadap cinta dan perhatian orang di sekitarnya.
3.
Sentuhan Adalah Bahasa Kasih
Sebelum
bisa bicara, bayi memahami dunia lewat sentuhan. Pelukan hangat, belaian
lembut, atau usapan di punggung membuat bayi merasa aman.
Kontak kulit dengan kulit (skin-to-skin contact) juga membantu
menenangkan detak jantung bayi dan mempererat ikatan emosional antara bayi dan
orang tua.
4.
Tatapan Mata yang Berarti
Sejak
usia beberapa minggu, bayi mulai mengenali wajah dan menatap mata orang tuanya.
Dari sinilah ia belajar mengenali ekspresi dan emosi. Tatapan mata adalah
“percakapan diam” yang memperkuat hubungan emosional dan membantu perkembangan
sosialnya.
5.
Ritme dan Rutinitas
Meski
belum mengerti waktu, bayi mulai memahami pola dan rutinitas. Jadwal
makan, tidur, dan bermain yang teratur membuat bayi merasa aman dan mengenali
lingkungannya dengan lebih baik. Insting orang tua, terutama ibu, biasanya
sangat kuat dalam membaca kebutuhan bayinya. Percayalah pada naluri itu.
Kesimpulan
Memahami
bayi 0–6 bulan bukan soal menebak-nebak, melainkan soal mendengarkan dengan
hati. Bayi memang belum bisa berbicara, tetapi setiap tangis, gerakan, dan
tatapan matanya adalah pesan penuh makna.Dengan kesabaran, kasih sayang, dan
perhatian yang konsisten, orang tua akan belajar memahami bahasa unik buah hati
mereka, bahasa cinta yang hanya bisa dirasakan, bukan diucapkan.
|
Bionarasi : Dr. Aty
Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd. adalah seorang pendidik yang berdedikasi
dalam pengembangan pendidikan di madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan
Cendekia Jambi dan bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif
membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga
merupakan aktivis organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI,
Forkom Ormas Jambi, yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan.
Sebagai penulis, Dr. Aty telah menghasilkan berbagai karya di bidang
pendidikan dan manajemen pendidikan, yang menjadi referensi bagi pendidik dan
praktisi pendidikan di Indonesia. |
إرسال تعليق