Keajaiban Heterocera Dalam Kehidupan

 

Oleh: Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd

Ketua Umum PGM Ind Wil. Jambi

Pengawas MA Kab. Muaro Jambi

Ketua III Forkom Ormas Jambi

 

 

   

 

1. Kupu-Kupu Malam Masuk dalam Kategori Spesies Apa?

Kupu-kupu malam dikenal dengan sebutan ngengat dalam bahasa Indonesia. Mereka termasuk ke dalam:

  • Filum : Arthropoda
  • Kelas : Insecta (serangga)
  • Ordo : Lepidoptera
  • Subordo : Heterocera (kelompok kupu-kupu malam)

Lepidoptera terdiri dari dua kelompok besar:

  1. Rhopalocera → kupu-kupu siang (butterflies)
  2. Heterocera → kupu-kupu malam (moths/ngengat)

Jadi, kupu-kupu malam (ngengat) adalah salah satu subordo besar dalam ordo Lepidoptera.


2. Berapa Banyak Spesies di Dunia?

  • Diperkirakan terdapat 160.000 – 170.000 spesies Lepidoptera di dunia.
  • Dari jumlah itu, sekitar 89–90% adalah ngengat (kupu-kupu malam), sedangkan kupu-kupu siang hanya sekitar 10–11%.
  • Ngengat tersebar luas di seluruh dunia, mulai dari daerah tropis, subtropis, hingga kutub.

3. Peran Kupu-Kupu Malam dalam Kehidupan

Kupu-kupu malam memiliki peran ekologis yang sangat penting, di antaranya:

  1. Sebagai Penyerbuk Malam Hari

a.       Banyak tumbuhan berbunga malam (misalnya bunga sedap malam, tembakau, dan beberapa anggrek) yang penyerbuk utamanya adalah kupu-kupu malam.

    1. Mereka memiliki lidah panjang (proboscis) yang dapat menjangkau nektar dalam.
  1. Sebagai Bagian dari Rantai Makanan
    1. Larva ngengat (ulat) menjadi makanan penting bagi burung, kelelawar, reptil, dan serangga lain.
    2. Ngengat dewasa juga dimakan oleh kelelawar, burung malam, dan laba-laba.
  2. Indikator Kesehatan Lingkungan
    1. Jumlah dan keberagaman ngengat dapat menunjukkan tingkat kesehatan ekosistem, karena mereka sensitif terhadap perubahan lingkungan (polusi, penggunaan pestisida, perubahan iklim).
  3. Pemanfaatan oleh Manusia
    1. Beberapa spesies ngengat menghasilkan sutra (contoh: Bombyx mori, ulat sutra).
    2. Ada pula yang dianggap hama pertanian, tetapi perannya tetap menjaga keseimbangan ekosistem.

4. Mengapa Sayap Kupu-Kupu Malam Tetap Terbuka Saat Hinggap?

Ada perbedaan perilaku antara kupu-kupu siang dan kupu-kupu malam:

  • Kupu-kupu siang (butterflies): saat hinggap, biasanya menutup sayap ke atas.
  • Kupu-kupu malam (moths): saat hinggap, lebih sering membiarkan sayapnya terbuka dan rata.

Alasan biologis dan ekologisnya:

  1. Mekanisme Kamuflase

a.       Banyak ngengat memiliki sayap dengan warna yang mirip kulit kayu, tanah, atau dedaunan kering. Dengan membiarkan sayap terbuka rata di permukaan, mereka bisa berkamuflase dan terlindungi dari predator.

  1. Struktur Tubuh
    • Otot sayap ngengat lebih disesuaikan untuk terbang di malam hari, sehingga posisi istirahat yang stabil adalah dengan sayap terbuka.
  2. Perbedaan Aktivitas
    • Karena ngengat aktif di malam hari, mereka cenderung lebih pasif saat siang. Posisi sayap terbuka membantu mereka tetap “melekat” dengan permukaan tempat hinggap.
  3. Pertahanan Diri
    • Beberapa ngengat memiliki corak menyerupai mata (eyespot) di sayapnya. Dengan sayap terbuka, corak itu terlihat jelas untuk mengejutkan predator.

5. Perbandingan Kupu-Kupu Siang (Butterfly) dan Kupu-Kupu Malam (Moth/Ngengat)

Aspek

Kupu-Kupu Siang 🦋

Kupu-Kupu Malam 🌙

Subordo

Rhopalocera

Heterocera

Aktivitas

Siang (diurnal)

Malam (nokturnal)

Posisi sayap saat hinggap

Menutup sayap ke atas

Membuka sayap rata

Bentuk antena

Ujungnya seperti pentol (bulat)

Ujungnya runcing atau seperti sisir

Warna sayap

Cerah, mencolok, beraneka warna

Cenderung kusam (cokelat, abu-abu) untuk kamuflase

Bentuk tubuh

Lebih ramping dan ringan

Lebih gemuk, berbulu halus

Peran utama

Penyerbuk bunga di siang hari

Penyerbuk bunga malam, bagian dari rantai makanan

Jumlah spesies

Sekitar 15.000–20.000

Lebih dari 140.000 spesies

Contoh

Kupu-kupu raja (Danaus plexippus)

Ngengat sutra (Bombyx mori)

 

6. Kesimpulan

Kupu-kupu malam (ngengat) adalah bagian dari subordo Heterocera dalam ordo Lepidoptera, dengan jumlah spesies mencapai puluhan ribu di seluruh dunia. Mereka berperan besar dalam ekosistem, mulai dari penyerbukan, menjaga rantai makanan, hingga menjadi indikator kesehatan lingkungan.

Kebiasaan mereka membiarkan sayap tetap terbuka saat hinggap bukan kebetulan, melainkan bagian dari strategi hidup: untuk kamuflase, stabilitas tubuh, dan perlindungan diri.

Dengan memahami peran dan keunikannya, kita belajar bahwa makhluk sekecil ngengat pun memiliki fungsi penting dalam keseimbangan alam.

Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd. adalah seorang pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan aktivis organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi, yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty telah menghasilkan berbagai karya di bidang pendidikan dan manajemen pendidikan, yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di Indonesia.

 


Post a Comment

أحدث أقدم