Stop Buliying

 

 oleh Ajeng Hadamiati, S.Pd

Guru Bahasa Indonesia di MTsN 2 Garut

 

 

    Gerbang sekolah dibuka, para siswa berhamburan berlomba ke luar gerbang sekolah SMU Taruna Bangsa.

 

    Perut sudah lapar dan mulut kehausan, ternyata waktu begitu cepat berlalu, Jam

     

sudah menunjukkan jam pulang.Ada seorang anak yang pulang sendirian, tak ada satu teman pun yang menemaninya. .Dengan langkah gontai dia menuju parkiran, mengambil motor bututnya.

 

    Sepanjang perjalanan, pikirannya melayang pada kejadian di sekolah, teman temannya kerap memperlakukan dia tak manusiawi,buku tugasnya yg harusnya dikumpulkan, entah raib hilang kemana, sudah tak ada di tasnya, Dia yakin tadi pagi sudah memasukkan ke tasnya, Andika nama anak itu, dg mengumpulkan segenap keberanian menanyakan pada teman temannya, semua menggeleng tak tahu, tiba tiba Jono murid yg duduk di bangku belakang, menghampiri Andika,

 " Andika, kamu murid baru jangan macam macam ya, mana ada ygmenyembunyikan buku mu, ku gampar kau, sahut Jono sambil mencekal kerah baju Andika.

 

   Andika kaget terperanjat, tidak disangka perlakuan teman yg bernama Jono sekasar itu, apa ga bisa di jawab dengan cara yang sopan.Andika berusaha untuk sabar dan tidak melawan.

 

   Lamunan Andika buyar saat motor yg dikendarainya kepentok jalanan yg rusak, jlek… jlek.. Badannya oleng, untung masih seimbang,tidak terus jatuh. Astagfirulloh.. Untung masih selamat.

 

   Pagi itu Andika bangun kesiangan, pintu gerbang sudah mau ditutup oleh pak Satpam, sambil terengah engah dia berteriak, " pak, jangan dulu ditutup, ini saya Kesiangan",pk Satpam dengan sigap menoleh ke arah Andika, " Ayo cepat, masuk, saya lg baik hati, kalau anginnya jelek kamu sudah aku laporkan ke BK. 5 menit kemudian pintu gerbang sekolah ditutup, sementara anak anak yg kesiangan terpenjara di luar nggak boleh masuk. Pk Satpam Bergumam" Asyiik nih WC akan jadi glowing, soalnya yg dihukum bersih bersih wc banyak juga".

 

    Suasana kelas ramai sekali, saat Andika masuk kelas, ternyata bell baru berbunyi ,murid murid sibuk dg aktivitas nya masing masing, ada yg ngobrol, ada yg makan cemilan, jg ada yg saling melempar kertas.Baru saja dia duduk dibangku ,Jono dan konco konconya menghampirinya, " hay dika, muka mu kalau di lihat lihat kok kaya kucing ku ya, ujar Jono sambil mengacak acak rambutku, teman temanya tertawa terbahak bahak seolah ingin puas menghina ,darah Andika berdesir, mendengar umpatan tak bermutu dari Jono Cs.

 

   seolah tak puas sampe di situ Ia pun berniat mau merobek buku buku andika, untung saja Guru jam pertama masuk dan akan memulai kegiatan belajar mengajar, Selamatlah Dika dari aksi bulying Jono Cs. Jono memang terkenal di kelas sebagai trouble makers, sok jagoan dan gemar membuly anak yg dianggap lemah menurutnya.

 

       Secara fisik Andika badannya kurus  tak teruurus, pakaian yg dikenakan sudah lusuh dan belel, raut mukanya selalu menunjukkan kesedihan, tak bergairah dan tidak selincah teman teman yg lain. Sejak kematian ibunya, Dia tinggal bersama ayahnya yg kerja di luar kota, seminggu sekali ayahnya pulang, Andika harus mengurus dirinya sendiri,mulai dari menyiapkan keperlluan sekolah dan makan sehari hari dia harus berjuang sendiri. Ayahnya memang kadang mengirim uang, namun kadang tidak cukup, terpaksa dia harus hidupl super hemat agar pengeluaran bisa cukup.

 

    Ssatu hari Ayahnya pulang dg seorang wanita yang diperkenalkan akan menjadi ibu tiri andika, "Dika kenalkan ini tante mary, calon ibu tirimu Nak",aku terhenyak kaget sambil salim nenyodorkan tangan, dalam hati bertanya, ' ayah baru saja ditinggalkan ibu belum setahun, sudah berniat menikah lagi, Andika berdoa dan berharap tante Mary bisa menjadi pengganti ibu nya yg penuh perhatian dan sangat menyanyanginya.

 

      Sudah dua bulan ayahnya menikah, ayahnya masiih mengirim uang tapi jumlahnya semakin sedikit, mana cukup untuk makan dan kepentingan sekolah, Andika pernah protes pada ayahnya, namun dibilang pengeluaran di kota dg istri barunya sangat banyak. "kamu harus hemat lagi ya Dik biar jadi orang Sukses",ayah selalu bilang begitu, Andika mengaminkan doa itu, tapi realita di lapangan tidak bisa sekedar doa, tapi logika juga harus realistis.

 

      Genap enam bulan, Ayah nya Andika sudah tak pernah mengurusnya, Dia sudah tak pernah pulang lagi, motor butut warisan dari ibu nya sudah dia jual untuk menyambung hidupnya, setiap hari Dika pergi ke sekolah harus berjalan kaki, jarak ke sekolah sangat jauh, setiap hari Dika harus berangkat pukul 5.30, agar tepat waktu datang ke sekolah. Perutnya tak pernah merasakan sarapan, setiap hari harus puasa, kalaupun ada makanan bila ada tetangga yg kasihan. Itu semua ia jalani dengan tegar dan sabar.

 

     Hari ini ada ulangan pelajaran bahasa Indonesia ,semalaman dia sudah baca baca materi dan latihan soal soal yang sudah di berikan bu guru.Seluruh murid, sudah siap mengerjakan ulangan. Bismillah, gumam Dika, Ya Allah semoga aku bisa mengerjakan ulangan ini dg mudah dan lancar.

 

    Ketika sedang mengerjakan soal, tiba tiba Jono nyerobot mau mengambil lembar jawaban, Dika berusaha menepis tangan Jono yg berusaha memaksaku mengambil LJK, Bret… LJK ku robek di ambil paksa Jono. Bu Guru yg menyaksikan peristiwa itu langsung menghardik Jono, " Jono, kamu sudah merobek LJK Andika, sekarang kamu harus keluar dari ruangan ini, ibu coret kamu tak punya nilai ulangan,

 

 

  "waktunya mau habis, silahkan

jawabannya dikumpulkan, dan kamu Jono, ayo ikut ibu ke ruang BK, "bu Guru bergegas meninggalkan kelas, sambil menatap tajam ke arah Jono. Konsekwensi dari perbuatannya itu, Jono dipanggil orang tuanya dan di scorsing tdk bisa mengikuti kegiatan pembelajaran selama seminggu. Wajah Jono merah padam keluar dari ruangan BK, Dia juga harus meminta maaf pada Andika. Walau tangan mereka berjabatan, namun hati Jono sangat kesal dg kejadian itu, dan berniat akan membalas pada Dika. " Tunggu saja pembalasanku, gumanya dg muka gusar.

 

       Pulang sekolah seperti biasa, Dika berjalan kaki sejauh 1 Km, sepatu bututnya membuat kakinya sakit kalau dilangkahkan, mungkin karena jahitannya sudah tdk karuan, tak nyaman di kaki. Perutnya keroncongan minta jatah sepiring nasi, Ia usap perut laparnya dg usapan air dingin, siapa tahu bisa hilang laparnya.

 

      Tiba -tiba tanpa diduga entah dari mana datangnya, dj depannya sudah berdiri Jono dg teman nongkrongnya, Dika hanya mengenali Jono saja yg sedang turun dari motornya sambil bawa pentungan, yang lainnya adalah preman preman brondong berwajah beringas. " hay Kampret mau lari kemana, sekarang tidak ada lagi yang dapat membelamu, terimalah bogem Mentahku" ujar Jono sambil mendaratkan bogem nya ke wajah Dika, Dika terhuyung, tersungkur sambil meringis kesakitan, Dika berusaha untuk melawan melayangkan pukulan, tepat di perut Jono. Deg.. Jono pun kesakitan. "

 

Ayo Teman-teman tunggu apalagi, kita serang rame rame. Buk… buk.. Semua orang memukuli Dika beramai ramai, wajah dan kepala Dika sudah tidak karuan, Darah segar mengalir deras dari mulut dan kepalanya. Dika sudah tak ingat lagi,pukulsn dan hantaman rantay, terus menghunjam  kesekujur tubuhnya. Tiba tiba dirinya seolah ada di alam mimpi, dari kejauhan terlihat ibunya mengulurkan tangannya untuk ikut bersamanya. Dika pun menggenggam erat tangan ibunya. " Ayo nak kesini, peluk ibu mu, rasa sakitmu akan hilang bila kau berada di dekapku, di dunia ini sudah tak ada lagi orang yang menyanyangimu, damailah disini bersama ibumu, sayang…

 

      Andika terkapar bersimbah darah dan ditemukan oleh pedagang cilok yang melintasi tempat itu, temptnya memang sepi jarang ada yang melewatinya, namun Dika selalu melewati jalan itu karena dirasa lebih dekat ke sekolahnya. Dia dilarikan ke rumah sakit, namun sepanjang perjalanan dia terus berzikir menyebut La.. Ilaha.. Ilalah, Muhamnadar rosululoh, Dia pun meninggal dunia di pelukan si emang pedagang ciilok. Innalilahi wainnailaihii rojiun, si emang pedagang cilok melapalkan kalimat itu. Untuk memastikan ,Dika dilarikan ke rumag Sakit,  pihak rumah Sakit memeriksa dan menyatakan bahwa anak itu memang sudah meninggal dunia.

 

    Burung gagak berteriak di atas area pemakaman, seolah dia tahu bahwa hari ini akan ada penghuni baru. Suasana pemakaman sangat hening penuh kesedihan, para tetangga, teman sekolah dan para guru yang menyaksikan upacara pemakaman semua terhanyut dalam kesedihan. Pk Ustad yang menyampaikan tausiyah, berpesan bahwa kita semua yang hidup di dunia ini sedang menunggu giliran utk dipanggil yh maha kuasa, kita doakan Ananda Dika yg sholeh, Insya Allah khusnul khotimah, di ampuni dosanya dan dijauhkan dari siksa kubur. Aamiin Ya Robalalamiin….semua yg hadir mengaminkan.

 

      Selesai prosesi pemakaman, semua orang satu persatu meninggalkan tempat itu, tiba tiba ada seorang laki laki, ambruk di atas kuburan Andika, menangis tersedu, seolah di dera rasa sedih yg mendalam,

" maafkan bapak anakku, sudah menelantarkanmu, bapak menyesal, tak menyanyangimu, tak perhatian kpd darah daging Sendiri". Pak RT segera menghampiri ayah Andika utk meredakan agar tangisnya tak berkepanjangan.

" Ikhlaskan pk, mungkin sudah qodarulloh, Andika harus meninggalkan kita semua, maafkan saya yg tdk bisa secepatnya mengabari bapak, karena saya tdk punya nomer kontak bp ".

 

     Semilir angin mengiringi langkah gontai seorang lelaki, meninggalkan pusara yg masih merah, penyesalan mendalam sudah tak ada artinya lagi, membuncah menggunung di dada. Harum bunga kemboja, seolah memberi tanda, keharuman amal sholeh seorang hamba yang telah kembali keharibaanmu.

 

   Anak anak X mipa 2,kini kehilangan 2 orang teman, sejak kejadian kematian Dika, Jono akhirnya di tangkap pihak berwajib untuk mempertanggungjawabkan perbuatan biadab nya, masa depannya harus dia lalui di balik jeruji besi. Jaksa penuntut umum memvonis hukuman seumur hidup dg kasus pembunuhan berencana.

 

     Pagi itu anak anak yg kebagian piket kelas lebih pagi datang ke kelas, langkah mereka terhenti ketika mendengar lantunan ayat suci yg dikumandangkan dg suara yg indah, mereka terkejut ternyata di dalam kelas tak ada siapapun.

" lis siapa yg ngaji ya, ko nggak ada orangnya, suaranya indah Ya,jangan-jangan Andika "

" Huss kamu bicara apa ros, orang yang sudah mati ga mungkin bisa Ngaji" ujar Rossi

 " Iya Ross, tapi bulu kuduku koq berdiri gini ", Ayo lari ".Mereka berdua lari terbirit birit, tak peduli tugas piket membersihkan kelas. Padahal bu guru mengingatkan bahwa kelas harus bersih, besok mau di pake ujian PAT.

 

    Pada saat ujian PAT, anak anak nampak tegang, selama seminggu anak anak harus bersiap bergelut dengan soal soal ujian. Setelah selesai soal diperiksa setiap guru mapel masing masing.

 

     Bu Dalilah, guru bahasa Indonesia terkesiap, muka pucat pasi, tangan bergetar, pena yg dipegang pun jatuh, kertas LJK yang dia periksa ternyata jumlahnya bertambah satu, seharusnya 31,ko ini ada 32 orang, walau tak bernama, tapi dia kenal dg tulisan itu..

 

" Astagfirullah hal adzim, tulisan ini mirip sekali dg tulisan almarhum Andika",gumamnya sambil meraba bulu kuduk nya. Segera dia ambil wudhu, sholat tahajud, sambil mendoakan semoga almarhum tenang dan damai di alam sana.Dia anak sholeh yang tabah dg derita hidupnya, Insya Allah surga akan menantinya.

 

  Sejak muncul kejadian aneh,para guru berembug mendoakan almarhum Andika dengan mengaji ayat suci Al Qu'an. Guru Agama berpesan, bahwa di dunia ini Allah telah menciptakan jin dan manusia, mungkin untuk menguji iman kita, dihadirkan godaaan syetan yg dapat membelokkan aqidah kita ke jalan yang sesat.

WALLOHU ALAM BISAWAB

 

 

Sariwates, Agustus 2023

 

 

   

 

 

  

 

  

   

  

    

 

   

 

 

  

 

   

 

 

 

    

   

   

 

 

   

   

   

  

   

 

 

Post a Comment

أحدث أقدم