Oleh Nurul Jubaedah,
S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
Guru SKI MTsN 2 Garut
Duta Literasi Kabupaten
Garut
Kabid Humas AGERLIP PGM
Indonesia
(Naskah ke 154)
Ada kabar besar buat seluruh guru madrasah dan guru
agama di Indonesia. Di tengah gemerlap budaya Nusantara dalam Pagelaran Budaya
Harlah ke-17 PGMI, Selasa malam (22/7), satu pengumuman penting meluncur dari
Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi’i: semua guru agama di Indonesia akan
disertifikasi paling lambat tahun 2027.
Iya, kamu tidak salah baca. Tahun 2027. Dan ini bukan
sekadar janji manis di atas podium. Ini target nasional yang sudah mulai
dijalankan dan akan menyentuh seluruh guru agama lintas keyakinan: Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Konghucu.
Mengapa Sertifikasi Itu Penting?
Buat sebagian guru, sertifikasi mungkin terdengar
seperti proses administratif semata. Tapi menurut Romo Syafi’i, ini adalah
bentuk pengakuan dan peningkatan mutu, bukan sekadar tumpukan dokumen.
Sertifikasi guru bukan hanya syarat, tapi simbol bahwa negara hadir dan peduli
terhadap profesionalisme tenaga pendidik keagamaan.
Ada sekitar 629.000 guru agama yang belum
tersertifikasi saat ini. Angka yang luar biasa besar, tapi juga jadi cermin
betapa besar tanggung jawab yang sedang diemban oleh Kementerian Agama
(Kemenag).
Dua Tahap Besar Menuju 2027
Tak mau menunda-nunda, Wamenag menegaskan strategi dua
tahap: setengah guru tuntas sertifikasi pada 2026, sisanya diselesaikan pada
2027. Prosesnya bahkan sudah berlangsung. Tahun ini masuk angkatan kedua, dan lebih
dari 300.000 guru sudah ikut serta.
“Inilah bukti keseriusan kami. Kami tidak ingin para
guru menunggu terlalu lama untuk mendapatkan haknya,” tegas Romo.
Kolaborasi Kunci Sukses
Tapi program sebesar ini tak bisa dikerjakan
sendirian. Karena itu, Romo mengajak PGMI (Persatuan Guru Madrasah Indonesia)
untuk aktif menjangkau guru-guru yang mungkin belum terdata. Dengan jaringan
luas yang dimiliki PGMI, Romo yakin tak ada guru yang akan tertinggal.
Ia berharap PGMI bisa bertransformasi dari sekadar
organisasi profesi menjadi kekuatan moral dan intelektual yang memperjuangkan
peningkatan kapasitas guru madrasah secara nyata.
“Saya ingin PGMI bukan hanya jadi wadah perjuangan
kesejahteraan, tetapi juga menjadi mitra strategis untuk transformasi
pendidikan agama,” tambahnya.
Komitmen Kemenag: Layanan Merata dan
Inklusif
Sertifikasi ini adalah bagian dari dua fokus utama
Kemenag: pelayanan keagamaan dan pendidikan. Layanan keagamaan dijalankan
melalui Direktorat Bimas Agama masing-masing, sementara pendidikan dikawal
Ditjen Pendidikan Islam (Ditjen Pendis).
Dengan sertifikasi, Kemenag ingin memastikan bahwa setiap
guru memiliki kesempatan yang sama, terlepas dari daerah, agama, maupun status
lembaga tempatnya mengajar.
Bukan Sekadar Target, Tapi Perubahan
Nyata
Program ini disambut positif oleh para guru di
berbagai daerah. Harapan mulai tumbuh bahwa profesi guru agama yang selama ini
bekerja dalam senyap mulai mendapatkan pengakuan setara dengan profesi guru
lainnya.
Sertifikasi akan menjadi tiket menuju profesionalisme,
peningkatan kesejahteraan, dan kualitas pendidikan yang lebih baik. Dan tentu
saja, ini akan berdampak langsung pada murid dan masyarakat luas.
Jadi, Apa yang Harus Dilakukan Guru
Sekarang?
Jika kamu adalah guru agama dan belum tersertifikasi, jangan
tunggu sampai detik terakhir. Cek syarat dan prosedurnya di:
https://kemenag.go.id
https://pendis.kemenag.go.id
Jangan sampai ketinggalan update ya!. Sertifikasi ini
bukan hanya tentang lulus administrasi. Ini tentang posisi kamu sebagai
pendidik profesional di mata negara.
Sertifikasi Adalah Awal, Bukan Akhir
Sertifikasi guru agama tahun 2027 adalah titik balik,
bukan garis finis. Ini awal dari babak baru pendidikan keagamaan yang lebih
terstruktur, profesional, dan berkualitas. Karena pendidikan agama bukan hanya
soal hafalan dan ritual, tapi tentang menanam nilai-nilai luhur dalam kehidupan
anak-anak bangsa.
Dan untuk itu, guru agama yang tersertifikasi adalah
pondasi utamanya.
Jadi, siapkah kamu menyambut 2027? Jangan tunda.
Jangan lengah. Karena kali ini, janji pemerintah bukan sekadar wacana tapi
sudah mulai berjalan. Tinggal kamu, mau ikut atau tertinggal?
Posting Komentar