Oleh: Adib Nur Aziz, Guru MTsN 7 Sleman
Tugas utama para guru adalah mendidik para
siswa melalui pembelajaran yang dilaksanakan di ruang-ruang kelas. Karena
bertemu dengan para siswa hampir setiap hari atau minimal setiap pekan, maka
kegiatan pembelajaran di kelas boleh jadi terasa membosankan. Kegiatan rutin
yang dilaksanakan dari pagi hingga sore membuat capek fikiran dan juga fisik
dari para siswa. Apalagi ketika pembelajaran memasuki waktu siang setelah
shalat zhuhur dan makan siang, suasana menjadi semakin kurang kondusif.
Satu-satunya cara agar para siswa tidak
bosan dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh guru adalah berupa
variasi. Variasi akan membuat suasana berubah dan para siswa akan mengalami hal
baru yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Oleh karena itu, sudah semestinya
setiap guru memahami variasi dalam pengelolaan pembelajaran.
Ada beberapa jenis variasi, di antaranya
adalah variasi tempat pembelajaran, variasi metode pembelajaran, variasi tempat
duduk siswa, variasi media pembelajaran yang digunakan dan variasi dalam sumber
belajar. Semua variasi di atas sangat mungkin dilakukan oleh para guru, sesuai
dengan keadaan dan fasilitas yang tersedia di madrasah.
Kegiatan pembelajaran yang monoton, selalu
sama dari waktu ke waktu tentu saja sangat membosankan bagi para siswa. Hal ini
sangat mungkin terjadi ketika seorang guru tidak memahami pentingnya variasi
dalam pembelajaran. Atau jika seorang guru sudah memahami pentingnya variasi,
tapi guru tersebut masih ada rasa enggan atau berat untuk melakukan variasi
dalam pembelajaran.
Variasi dalam pembelajaran bukan hal yang
mudah, namun bukan pula hal yang sulit. Modal utama dan pertama yang perlu dimiliki oleh guru agar
bisa melaksanakan variasi dalam pembelajaran adalah memiliki rencana pembelajaran,
sebelum kegiatan dilaksanakan. Dengan adanya rencana, seorang guru akan faham
variasi apa yang diperlukan untuk melaksanakan rencana pembelajaran yang sudah
disusun. Man jadda wajada!
إرسال تعليق