Tanggal:
23 Mei 2025
Tempat: Daring (Zoom Meeting)
Penyelenggara: Pokjawas Kementerian Agama Provinsi Jambi
Oleh: Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd
Ketua Umum PGM Ind Wil. Jambi
Pengawas MA Kab. Muaro Jambi
Ketua III Forkom Ormas Jambi
|
A.
Latar Belakang Kegiatan
Webinar
Rutin ke-VII yang diselenggarakan oleh Pokjawas Kementerian Agama Provinsi
Jambi mengangkat tema aktual "Menjadi Pembelajar di Era Digital",
dengan menghadirkan narasumber utama, Dr. Sofyan, M.Pd, seorang
fasilitator nasional dan praktisi pendidikan digital dari Universitas Jambi.
Kegiatan ini diikuti oleh para pengawas, kepala madrasah,guru madrasah, dan
tenaga kependidikan dari seluruh wilayah Jambi dan luar pulau.
B.
Pernyataan Kunci Dr. Sofyan, M.Pd
“Didiklah
anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu” (Ali
bin Ali Thalib).
C.
Analisis Tajam Terhadap Pernyataan
1.
Makna Esensial Pernyataan
Mencermati
pernyataan tersebut, maka pernyataan ini secara ringkas namun tajam menyentuh hakikat
profesi guru sebagai pembelajar seumur hidup (lifelong learner).
Dalam konteks era digital yang penuh disrupsi, guru yang stagnan tidak hanya
tertinggal, tetapi juga kehilangan relevansi dalam mendidik generasi digital native.
2.
Landasan Teoretis dan Ilmiah, yang relevan dengan itu adalah; seorang
Alvin Toffler, dalam Future Shock (1970), menegaskan, bahwa: “The
illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but
those who cannot learn, unlearn, and relearn.”
Ini
berarti guru yang tidak memperbarui pengetahuan dan keterampilannya akan
mengalami obsolescence profesional.
Selanjutnya,
seorang Darling-Hammond (2017) menyatakan bahwa kemampuan guru untuk
terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi merupakan prasyarat untuk
menciptakan pembelajaran yang bermakna di abad ke-21.
3.
Relevansi dengan Realitas Lapangan, adalah masih banyak
terdapat guru madrasah yang menghadapi
masalah-masalah berikut:
a.
Ketimpangan akses
teknologi
- Minimnya pelatihan
digital pedagogi
- Ketergantungan pada
metode konvensional
Tanpa
komitmen belajar mandiri dan berkelanjutan, guru-guru ini akan kesulitan
memenuhi kebutuhan pembelajaran berbasis digital yang adaptif dan kolaboratif.
D.
Perspektif Islam: Kewajiban Belajar Sepanjang Hayat
Pernyataan
Dr. Sofyan sejalan dengan nilai Islam: "Tuntutlah ilmu dari buaian
sampai ke liang lahat." (HR. Al-Baihaqi) dan“Dan katakanlah: Ya
Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”(QS. Thaha: 114)
Ayat
dan hadis ini menjadi fondasi teologis bahwa pembelajaran adalah ibadah
dan kewajiban yang berlangsung seumur hidup, termasuk bagi para guru.
E.
Implikasi Kebijakan dan Praktis dari pernyataan
tersebut mendorong lahirnya beberapa tindakan strategis:
- Redesain pelatihan
guru berbasis kompetensi digital.
- Reformasi supervisi
pengawas agar mendorong guru aktif
sebagai pembelajar, bukan hanya pelaksana kurikulum.
- Pemberdayaan
komunitas belajar guru madrasah
secara daring (MGMP Online, SIMPATIKA Learning Hub, dll).
- Perluasan akses dan
literasi digital di madrasah,
utamanya di wilayah 3T.
F.
Penutup
Pernyataan
Dr. Sofyan, M.Pd. dalam webinar ini menjadi pengingat kritis bagi insan
pendidikan madrasah bahwa profesi guru adalah profesi pembelajar.
Relevansi, kualitas, dan martabat guru sangat ditentukan oleh kesediaannya
untuk terus belajar, khususnya dalam mengadaptasi teknologi digital secara
bijak dan efektif.
Dalam
konteks tantangan pendidikan abad 21 dan tuntutan kompetensi global, “Pembelajaran
berkelanjutan membantu guru menumbuhkan motivasi intrinsik, yang penting untuk
tetap semangat di tengah tantangan”
Referensi:
Al-Qur’an: QS. Thaha: 114
Darling-Hammond, L. (2017). Empowered Educators.
HR. Al-Baihaqi
Toffler, A. (1970). Future Shock.
UNESCO (2020). Education in a post-COVID World:
Nine Ideas for Public Action
|
Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd.
adalah seorang pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di
madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan
bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif membimbing guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan aktivis
organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi,
yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty
telah menghasilkan berbagai karya di bidang pendidikan dan manajemen pendidikan,
yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di Indonesia. |
Posting Komentar