Anis Fatiha_Yogyakarta
Rumpun bambu di sisi kau cemara, menambah indahnya suasana
Angin malam berbisik merdu, melintas burung malam berlalu
Cipta alam kadang membawa suka, ada bulan di ranting cemara
Kemana langkahku mengadu menata hati yang sendu
Sesuatu yang sudah terjadi tidak dapat diubah
Tidak peduli seberapa keras kita mencoba
Tidak peduli seberapa gigih kita melangkah
Dia tetap kekal tak tergores sedikitpun jua
Kenyataan memang kejam tanpa ampun
Lika liku jalan tak mudah kau tapaki, seakan kehilangan arah
Pilihan seolah jebakan mematikan
Terus berjalan menuju tujuan, menggapai secercah harapan
Maka berbahagialah dan sudahilah sedihmu
Lalu kuatkan kembali dengan ketegaran yang kau punya
Bisa jadi nanti dongeng tertulis rapi dengan coretan prasasti tiap lorongnya
Terus bersyukurlah karena di setiap langkahnya luka kau sudah dapat mengatasinya dengan luar biasa