Catatan Kecil Pelantikan Pengurus dan Webinar Perdana Agerlip PGM Indonesia

Oleh : Teddy Hermansyah, S.Pd. | Wakamad Akademik MTsN 7 Majalengka, Sekretaris MGMP PPKn Kab. Majalengka dan Anggota Bidang Penulisan Artikel Populer Agerlip PGM Indonesia




Asosiasi Gerakan Literasi Pendidik (AGERLIP) PGM Indonesia merupakan sebuah lembaga / badan otonom  dibawah naungan Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia mengadakan sebuah acara yang penuh makna pada hari Jumat, 14 Februari 2025. Acara ini juga sekaligus menjadi momentum pengukuhan pengurus Agerlip PGM Indonesia untuk periode 2024-2029.

 

Pelantikan pengurus dilakukan secara virtual melalui Zoom meeting oleh Ketua PGM Indonesia, Ir. H. Yaya Ropendi, S.Pd., M.Si. Dalam pelantikan tersebut, beliau memberikan sambutan yang penuh harapan agar Agerlip PGM Indonesia dapat menjadi wadah yang strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. "Melalui Agerlip PGM Indonesia, saya berharap seluruh pengurus dan anggota dapat bekerja sama untuk memperkuat kontribusi organisasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan potensi sumber daya manusia di tanah air," ungkap H. Yaya Ropendi dalam sambutannya.

 

Setelah pelantikan, acara dilanjutkan dengan Webinar Nasional yang mengangkat tema "Pemaksimalan AI dalam Pembelajaran : Literasi dan Kompetensi Global" yang menghadirkan narasumber terkemuka dalam dunia pendidikan. Dr. H. Mulyawan S. Nugraha, M.Pd., M.Ag., yang juga menjabat sebagai Ketua Agerlip PGM Indonesia, dan Drs. Ahmad Arif Makruf, M.A., M.Si., Ketua III Agerlip PGM Indonesia. Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai daerah yang antusias mengikuti kegiatan tersebut secara daring. Mereka berharap, dengan kehadiran Agerlip PGM Indonesia dapat meingkatkan karya-karya yang inovatif khususnya yang berkaitan dengan literasi dikalangan guru maupun siswa dapat semakin maju dan kreatif. Dengan diluncurkannya Agerlip PGM Indonesia dan pengukuhan pengurus periode 2024-2029, organisasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam dunia pendidikan Indonesia, serta menjadi motor penggerak dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik untuk seluruh lapisan masyarakat.

 

Narasumber pertama oleh Ketua Agerlip Dr. Mulyawan S Nugraha, M.Pd.,M.Ag menggali tentang Pemaksimalan AI dalam pembelajaran untuk meningkatkan literasi dan kompetensi digital. Diawal beliau menyampaikan pentingnya berkolaborasi untuk bagaimana menghasilkan karya-karya untuk anak bangsa agar peradaban ini tetap waras dengan karya-karya yang belum digali dengan maksimal. Ketika hari ini dunia berada pada aktivitas dipersimpangan jalan antara aktivitas yang sudah menggunakan teknologi dengan aktivitas tradisional (konservatif). Mutu pendidikan selalu dimulai dari mutu pembelajaran. Jika kita ingin mengukur kemajuan suatu negara, maka orientasi pertama kita dapat mengukurnya adalah melalui proses pembelajarannya.

 



Beliau juga menyampaikan bahwa persoalan penting yang harus kita ketahui bersama adalah bagaimana pentingnya literasi dalam dunia pendidikan. Agar penerapan AI dapat dipahami secara maksimal, maka kita harus mengetahui bagaimana cara kerjanya, kemampuan berpikir kritis terhadap penggunakan AI, serta kesadaran akan etika dan bias dalam AI. Dalam dunia pendidikan, pendidik perlu memahami cara kerja dan penggunaan AI. Di zaman sekarang pendidikan dengan menggunakan AI akan mempunyai dampak yang positf dengan menggunakan AI. Bagi peserta didik, literasi AI memungkinkan siswa dapat lebih aktif, mencari informasi secara mandiri dan juga ada menjadikan pembelajaran problem solving. Berbeda dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran dengan AI, maka ia akan mendapatkan informasi sederhana yang hanya disampaikan oleh gurunya. Pekerjaan guru yang memungkinkan pekerjaan diseleisakan 2-3 hari, dengan AI guru dapat dimudahkan menyelesaikan pekerjaan dalam hitungan jam saja berarti dala efektivitas pekerjaan termasuk disemua sektor industri.


Bagaimana AI dapat meningkatkan pembelajaran?

1.       AI dalam kostumasi pembelajaran.  AI dapat menyesuaikan materi sesuai dengan kemampuan siswa (Adaptive learning) dan AI dalam analitik pembelajran (learning analytics).

2.       AI untuk meningkatkan efektivitas pengajaran. AI mempermudah guru dalam menyampaikan strategi dan materi pembelajaran. Selain itu juga sebagai asisten virtual untuk guru yang memberikan kemudahan untuk penilaian otomatis dan umpan balik cepat.

3.       AI untuk aksesibilitas dan inklusivitas. AI mempermudah pembelajaran untuk siswa yang berkebutuhan khusus. Teknologi Ai dapat meningkatkan akses pembelajaran dan mendukung siswa menguasai lintas bahasa dan lintas budaya dengan peran bimbingan dari guru yang optimal.

 

Apa tantangan dan solusi dalam pemanfaatan AI di dalam pembelajaran?

Kesejangan digital dan akses teknologi dalam dunia pendidikan. Proses yang terkait dengan penerapan AI telah memberikan banyak peluang bagi pengguna pendidikan, disamping itu ada tantangan akses teknologi digital tersebut.  Tantangan ke depan yang akan dihadapi diantaranya : (1) Kesenjangan digital dan akses teknologi, (2) Kurangnya literasi AI pada pendidik dan (3) Bias dan etika dalam AI. Solusi yang harus dilakukan diantaranya : (1) Pelatihan guru dan kurikulum literasi AI, (2) Kebijakan pendidikan berbasis AI yang berkelanjutan, (3) Penguatan regulasi dan etika AI.

 

AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Disamping itu, litarasi AI dan kompetensi global akan menjadi kunci utama dalam era digital. Dalam penerapannya ke depan diharapkan pendidik. institusi dan pemerintah berkolaborasi untuk pemanfaatan AI yang optimal.

 

Nara sumber berikutnya adalah Drs. Ahmad Arif Makruf, M.A., M.Si yang juga sebagai Ketua III Agerlip PGM Indonesia. Beliau menyampaikan materi tentang Optimalisasi Pemanfaatan Articifial Intelligence (AI) bagi Guru Madrasah. Dalam paparannya beliau menguraikan beberapa manfaat AI dalam pendidikan madrasah diantaranya : membuat guru dalam membuat materi pembelajaran yang menarik; memudahkan siswa memahami konsep melalui media interaktif; meningkatkan efisiensi dalam administrasi madrasah; dan memfasilitasi pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus.

 

Beberapa model inovasi teknologi yang dapat dimanfaatkan guru agar pembelajaran lebih kreatif, menarik, dan berwawasan luas dalam pendidikan diantaranya : chat gpt, deepseek, canva, bing image creator, dan google gemini.

 

Chatgpt adalah chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat berinteraksi dengan pengguna dalam percakapan berbasis teks. Chatgpt dapat menjawab pertanyaan dan menghasilkan teks seperti artikel, esai, dan kiriman media sosial.  Kita harus memberikan perintah yang jelas pada chatgpt agar jawaban yang diberikan oleh chatgpt akan tidak ngawur. Alangkah bijaknya meskipun kita telah menggunakan informasi hasil dari chat gpt, maka outputnya harus tetap kita koreksi dan revisi agar isi dan redaksinya sesuai dengan yang kita harapkan.

 

Selain dari itu, ada DeepSeek AI adalah chatbot kecerdasan buatan (AI) yang dapat menjawab pertanyaan, membantu pemrograman, dan menganalisis data. Keunggulan DeepSeek AI menggunakan sumber daya komputasi yang efisien, biaya pengembangannya. Deepseek bahasanya agak sedikit lebih kaku dibandingkan dengan chat gpt. 

 

Model teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh guru selanjutnya adalah canva. Canva sangat praktis dan mudah untuk membantu guru dalam membuat video pembelajaran termasuk konten-konten grafis. Ketika kita membuat video dengan durasi edit waktu yang lama maka dengan menggunakan canva waktu penyelesaian edit bisa lebih singkat dan efektif. 

 

Yang harus diperhatikan oleh guru dengan teknologi AI diantaranya : (1) AI mendukung bukan menggantikan peran guru dalam mengajar, (2) pastikan AI untuk digunakan sesuai dengan prinsip akhlak dan pendidikan islam, (3) verifikasi informasi dari AI agar sesuai dengan kurikulum dan tidak bertentangan dengan syariat, (4) guru harus tetap mengawasi pemanfaatan AI oleh siswa agar tidak disalahgunakan, (5) gunakan AI untuk inovasi dalam pembelajan bukan sekedar menyalin informasi, (6) pastikan penggunaan AI tidak membahayakan data pribadi siswa dan guru, dan (7) ajarkan siswa untuk menggunakan AI dengan bijak dan bertanggung jawab.




أحدث أقدم