(5) Mengapa AI dan Coding Ada dalam Kurikulum Deep Learning?

 

Oleh Nurul Jubaedah (Guru MTsN 2 Garut)

Di era digital saat ini, keterampilan seperti Artificial Intelligence (AI) dan coding semakin penting untuk dipelajari di sekolah-sekolah. Sebagai bagian dari kurikulum deep learning, mengapa AI dan coding menjadi prioritas? Apakah keduanya hanya sekadar tren atau benar-benar esensial bagi pendidikan modern? Artikel ini menguraikan alasan-alasan kuat mengapa AI dan coding menjadi bagian dari kurikulum deep learning, didukung oleh fakta yang menunjukkan manfaatnya dalam mempersiapkan generasi mendatang menghadapi tantangan era digital.

Pertama, Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Logika. AI dan coding menuntut peserta didik untuk berpikir secara sistematis, kritis, dan logis. Saat belajar coding, peserta didik diajak untuk memecah suatu masalah menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan mencari solusi berdasarkan analisis.

Keterampilan ini sesuai dengan prinsip deep learning, di mana pemahaman mendalam atas suatu materi menjadi fokus, bukan sekadar hafalan. Studi yang dilakukan oleh American Institutes for Research (AIR) menunjukkan bahwa pembelajaran coding dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis hingga 20% pada peserta didik sekolah menengah. AI, dengan berbagai algoritma pembelajarannya, mendorong peserta didik untuk berpikir lebih dalam tentang cara membuat keputusan otomatis yang tepat berdasarkan data.

Kedua, Menyiapkan Generasi Mendatang Menghadapi Revolusi Industri 5.0. Revolusi Industri 5.0 tidak hanya berbicara tentang otomatisasi dan efisiensi, tetapi juga tentang kolaborasi manusia-mesin. Dalam konteks ini, deep learning dengan basis AI dan coding menjadi penting untuk memahami dan memanfaatkan teknologi sebagai alat, bukan ancaman.

Menurut World Economic Forum (WEF), pada tahun 2025, sekitar 85 juta pekerjaan di seluruh dunia mungkin akan digantikan oleh teknologi. Namun, 97 juta pekerjaan baru yang menuntut keterampilan digital, seperti AI dan coding, juga akan tercipta. Memasukkan AI dan coding ke dalam kurikulum membantu peserta didik mengembangkan keterampilan yang relevan dengan masa depan mereka, sehingga mereka lebih siap untuk beradaptasi dan bersaing di pasar kerja.

Ketiga, Meningkatkan Keterampilan Kolaboratif dan Penyelesaian Masalah. AI dan coding mendorong peserta didik untuk bekerja dalam tim, berdiskusi, dan berbagi solusi dalam kelompok.

Banyak proyek coding di kelas memerlukan kolaborasi untuk merancang, menguji, dan mengembangkan perangkat lunak atau model AI sederhana. Dengan begitu, peserta didik tidak hanya belajar teknis, tetapi juga belajar pentingnya kerja tim dan keterampilan interpersonal lainnya. Di perusahaan global, kemampuan kolaborasi lintas disiplin merupakan salah satu kualifikasi utama yang dicari, sehingga pengenalan sejak dini melalui AI dan coding memberikan nilai tambah yang besar.

Keempat, Mendorong Inovasi dan Kreativitas. AI dan coding bukan hanya tentang memecahkan masalah, tetapi juga tentang menciptakan sesuatu yang baru. Dengan alat dan bahasa pemrograman yang semakin mudah diakses, peserta didik dapat mengeksplorasi ide-ide inovatif mereka sendiri.

Sebagai contoh, di Amerika Serikat, program-program yang mengintegrasikan coding dalam kurikulum menunjukkan peningkatan kreativitas pada peserta didik, yang berani mencoba solusi unik dan berpikir "di luar kotak".  Deep learning bertujuan untuk memberi peserta didik pemahaman mendalam tentang konsep, dan AI serta coding memberikan ruang untuk inovasi dalam konsep-konsep ini, menjadikan peserta didik aktif dalam proses pembelajaran mereka.

Kelima, Membangun Keterampilan Teknologi yang Sangat Dibutuhkan di Masa Depan. Teknologi terus berkembang pesat, dan di masa depan, keterampilan dalam AI dan coding diprediksi menjadi salah satu kompetensi dasar.

Menurut survei LinkedIn pada 2023, permintaan untuk profesional yang menguasai AI dan pengembangan perangkat lunak meningkat 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Tanpa pemahaman dasar tentang AI dan coding, peserta didik mungkin akan tertinggal dan kesulitan dalam menghadapi dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi.

Memasukkan AI dan coding ke dalam kurikulum deep learning bukanlah sekadar tren, melainkan sebuah kebutuhan. Melalui AI dan coding, peserta didik memperoleh kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi, berinovasi, dan memiliki keterampilan yang relevan untuk masa depan. Integrasi ini bukan hanya mempersiapkan mereka untuk pekerjaan teknologi tinggi, tetapi juga membantu membentuk pola pikir kreatif, adaptif, dan analitis yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang. Pada akhirnya, AI dan coding membantu kurikulum deep learning menjadi lebih relevan dan memberikan manfaat nyata bagi generasi mendatang, menjadikan mereka agen perubahan yang siap menghadapi masa depan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama