Oleh:
Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd
Ketua
Umum PGM Ind Wil. Jambi
Pengawas
MA Kab. Muaro Jambi
Ketua
III Forkom Ormas Jambi
Ayat
Terkait
أُحِلَّ
لَكُمْ صَيْدُ ٱلْبَحْرِ وَطَعَامُهُۥ مَتَـٰعًۭا لَّكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ ۖ وَحُرِّمَ
عَلَيْكُمْ صَيْدُ ٱلْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُمًۭا ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ
إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“Dihalalkan bagimu buruan laut dan makanan dari laut sebagai kesenangan
bagimu dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan, dan diharamkan atasmu
berburu darat selama kamu dalam keadaan ihram…” QS. Al-Māidah: 96
1.
Analisis Tafsir: Makna “Buruan Laut dan Makanannya”
a.
Makna Leksikal
a.
Ṣaidu al-baḥr (صيد البحر):
hewan air yang ditangkap dari laut (ikan dan hewan air lainnya).
- Ṭa‘āmuhu (وطعامه):
makanan laut, termasuk:
- ikan yang
ditangkap,
- hewan laut yang
mati secara alami (menurut mayoritas ulama),
- hasil laut yang
dapat dimakan.
Ayat
ini menegaskan kelonggaran (rukhsah) syariat terhadap sumber pangan
laut.
b.
Tafsir Para Ulama
1.
Tafsir Ibn Katsir
Semua
hasil laut halal, baik ditangkap hidup maupun ditemukan mati, dan ayat
ini menjadi dalil utama kehalalan ikan dan hewan air.
2.
Tafsir Al-Qurthubi
Ayat
ini menunjukkan rahmat Allah bagi manusia, terutama:
a.
musafir,
- nelayan,
- orang yang berada
di wilayah pesisir.
3.
Tafsir Al-Tabari
Larangan
berburu darat saat ihram diimbangi dengan kebolehan berburu laut,
menandakan keseimbangan hukum dan kemudahan syariat.
c.
Cakupan Hewan Air
Mayoritas
ulama (terutama Malikiyah dan Syafi‘iyah) memahami ayat ini mencakup:
a.
ikan (asamāk),
- udang,
- kepiting,
- kerang,
- cumi,
- hewan air lain
yang hidup di laut.
Prinsipnya:
apa yang hidup dan berasal dari laut, halal dimakan.
2.
Analisis Sains: Laut sebagai Sumber Kehidupan dan Pangan
a.
Laut dalam Perspektif Biologi
Ilmu
biologi modern menyebut:
a.
Laut menampung lebih
dari 230.000 spesies yang telah teridentifikasi.
- Sekitar 70%
protein hewani di beberapa negara pesisir berasal dari laut.
Ikan
laut menjadi sumber:
a.
protein berkualitas
tinggi,
- lemak sehat
(omega-3),
- mineral (iodium,
selenium),
- vitamin (D, B12).
Kehalalan
hasil laut sejalan dengan kebutuhan biologis manusia.
b.
Ikan sebagai Makanan Sehat
Penelitian
sains membuktikan ikan laut:
a.
baik untuk perkembangan
otak,
- menurunkan risiko
penyakit jantung,
- mendukung
kesehatan saraf dan hormon.
Al-Qur’an
menghalalkan sesuatu yang:
a.
bermanfaat (ṭayyib),
- mudah dicerna,
- aman dikonsumsi
lintas budaya.
c.
Adaptasi Biologis Hewan Laut
Hewan
laut memiliki sistem:
a.
metabolisme berbeda dari
hewan darat,
- lingkungan hidup
asin yang meminimalkan penumpukan toksin darat,
- rantai penyakit
zoonosis yang lebih kecil dibanding hewan darat.
Ini
menjadi salah satu hikmah ilmiah mengapa hasil laut lebih longgar hukumnya.
3.
Perspektif Ekologi dan Lingkungan
a.
Laut sebagai Penopang Kehidupan
Ekologi
modern menunjukkan:
a.
laut mengatur iklim
global,
- menyerap karbon,
- menjadi penyangga
kehidupan manusia.
Ayat
ini mengajarkan:
Pemanfaatan
laut diperbolehkan, bukan perusakan laut.
b.
Prinsip Keberlanjutan (Sustainability)
Islam
sejak awal:
a.
membolehkan
pemanfaatan,
- melarang
eksploitasi berlebihan.
Sejalan
dengan konsep:
a.
sustainable fishing,
- konservasi laut,
- keseimbangan
ekosistem.
4.
Hikmah Spiritual dan Sosial
1.
Rahmat Allah yang Universal
Kehalalan
hasil laut:
a.
berlaku bagi semua
manusia,
- memudahkan
kehidupan,
- menunjukkan
fleksibilitas syariat.
2.
Keadilan Syariat
Saat
ibadah (ihram) membatasi aktivitas darat, Allah membuka pintu rezeki dari
laut.
3.
Tanda Kekuasaan Allah
Keanekaragaman
hewan laut menunjukkan:
a.
kreativitas penciptaan,
- kekuasaan Allah
yang luas,
- keterbatasan
pengetahuan manusia.
5.
Kesimpulan
Secara
Tafsir
a.
QS. Al-Māidah: 96
menetapkan kehalalan seluruh hasil laut.
- Ayat ini
menegaskan kemudahan dan rahmat dalam syariat Islam.
- Ikan dan hewan air
lainnya halal dikonsumsi dalam berbagai kondisi.
Secara
Sains
a.
Laut adalah sumber
pangan sehat dan berkelanjutan.
- Ikan dan hewan
laut terbukti bernilai gizi tinggi dan aman.
- Kehalalan hasil
laut selaras dengan ilmu biologi dan kesehatan modern.
Secara
Spiritual
a.
Ayat ini mengajarkan
keseimbangan antara ibadah dan kebutuhan hidup.
- Manusia
diperintahkan memanfaatkan laut dengan rasa syukur dan tanggung jawab.
|
Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd. adalah seorang
pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di madrasah. Sebagai
guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan bertransformasi ke pendamping
madrasah, ia aktif membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Selain itu, ia juga merupakan aktivis organisasi profesional PGM IND, PPMN,
IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi, yang berkontribusi dalam berbagai forum
pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty telah menghasilkan berbagai karya di
bidang pendidikan dan manajemen pendidikan, yang menjadi referensi bagi
pendidik dan praktisi pendidikan di Indonesia. |


إرسال تعليق